Nov 18, 2018

Komunikasi Efektif Istri Cerewet vs Suami Pendiam

Tak ada pernikahan yang sempurna. Pun tidak terjadi oleh sepasang insan yang sempurna. Pernikahan adalah tentang kebersamaan dalam suka duka, tentang memaafkan kesalahan satu sama lain, dan komitmen untuk terus saling mencintai lagi dan lagi, dengan orang yang sama. Tanpa mengenal tanggal kadaluarsa.


Sebelum menikah dulu, sejak remaja saya sangat aktif mencurahkan isi hati lewat tulisan. Jatuh cinta, nulis di diary. Lagi ngambek, karena ada keinginan yang tidak tercapai, nulis lagi. Hingga mengenal blog pertama kali pun, media ini saya jadikan diary online untuk menuliskan ungkapan perasaan. Bedanya dengan buku diary, blog gak ada gemboknya. Boleh dibaca oleh siapa saja. Hihihi..

Di masa-masa awal mengenal blog, menulis kadang menggebu-gebu karena sedang kasmaran. Ataupun sebaliknya. Kalau pas lagi sedih banget, menulis satu postingan bisa rampung hanya dalam waktu beberapa menit saja. Yaa dulu medianya hanya blog dan Friendster. Belum jaman bikin caption instagram atau status facebook. Hihihihi..

Setelah menikah, menulis yang alay-alay udah berkurang. Walaupun aslinya masih kadang alay. Hihihi.. Curhatan tentang kehidupan rumah tangga pun mulai disaring. Masalah apa yang bisa di-share ke orang lain. Mana yang enggak. Kepada siapa saya curhat pun mulai dipilah-pilih. Karena kebanyakan memilah dan memilih, sehingga kecenderungan untuk menulis tentang kehidupan rumah tangga, justru lebih sering berakhir pada artikel yang “send to draft”.

Di usia pernikahan yang menginjak tahun ke sepuluh di 2018 ini, saya buka-buka draft postingan blog yang belum ter-publish. Dan menemukan satu artikel belum rampung yang saya tulis beberapa tahun lalu yang intinya adalah tentang istri cerewet vs suami pendiam. Agak geli bacanya, tapi banyak benernya juga. Satu yang gak berubah adalah kenyataan bahwa saya sebagai istri yang masih cerewet dan suami yang masih sama: lebih sedikit bicara. Daripada tulisan ini lama mengeram di draft, kenapa gak coba saya tuntaskan saja? 

Di usia pernikahan yang sudah berumur satu dasawarsa ini, cerewetnya saya, salah satunya masih jelas terlihat di history chat dengan Pak Suamik yang berbaris-baris, kemudian dijawab singkat hanya dengan satu kata: OK, atau IYA, atau DPN KTR (ketika pak suamik menjemput saya di jam pulang kantor). Ngirit huruf banget kan? Apa ngirit kuota? Hahahahaha.. 

Saya pernah baca bahwa wanita ternyata  memang cenderung lebih verbal dibandingkan pria karena ada zat protein dalam otak wanita yang lebih tinggi 30% kadarnya dibandingkan pada otak pria. Kelebihan ini pula lah yang menyebabkan wanita lebih telaten mengajari anak berbicara. Mungkin ini juga alasan mengapa guru TK kebanyakan dari kaum hawa, ya.

Saya sebelum nikah pun sudah sangat mahfum dengan karakter pendiam pasangan saya. Demikian sebaliknya. Suami udah hapal banget, saya cerewet secara verbal dan tulisan. Hahahaha.. Belom lagi kalo saya sedang PMS, misalnya. Dia akan meresponnya seperti apa. Udah tau sama tau, deh! Bagaimana Ibuk Cerewet dan Pak Kalem berkolaborasi dalam bahtera rumah tangga, beberapa hal ini yang sering kami terapkan.

1. Apa yang saya pikirkan?
Ini bukan tentang status facebook ya. Tapi memang sering saya jadikan pertanyaan untuk diri saua untuk memulai obrolan dengan suami. Saya yang lebih cerewet, lebih sering memulai obrolan. Saya membuka obrolan dengan membahas hal-hal ringan yang saya temui seharian atau pembahasan yang tengah viral di social media. Dengan begitu, Bapak yang pendiam ini jadi ikutan menimpali. Kalau udah begini, biasanya suasana jadi cair. Pak Suami jadi terpancing untuk membahas hal-hal yang sedang ia pikirkan.


2. (Terus Berusaha) Menjadi pendengar yang baik.
Di awal-awal pernikahan, saya cenderung egois. Selalu ingin didengarkan. Selalu menginterupsi setiap ada hal yang tidak sesuai dengan apa yang saya pikirkan. Kalau udah begitu, biasanya suami jadi males ngelanjutin pembicaraan. Hal-hal yang perlu dibahas, jadinya ditangguhkan dulu, kendati itu penting.

Makin panjang perjalanan pernikahan ini, saya terus berusaha untuk menjadi pendengar yang baik. Suami yang pendiam, terkadang mampu menjadi pembicara yang hebat ketika istrinya mau menjadi pendengar yang baik. 

3. Me Time dan Us Time
Kami masing-masing punya cara sendiri untuk menikmati me time. Saya lebih sering me time dengan menekuni hobi ngeblog. Pak suami me time dengan membaca buku. Setelah me time biasanya kami seperti baterai yang baru saja full of charge. Energinya full untuk kembali menghadapi rutinitas. 

Bagaimana kamu mengisi waktu "me time"-mu?
Us time. Waktu berdua. ini nih yang udah jarang banget, sejak ada Fadel. Tapi kadang dengan cara sederhana, seperti pillow talk, kami ngobrolin hal yang lucu dan konyol sebelum tidur. Tertawa terbahak tentu bikin suasana rileks dan santai. Atau obrolan yang agak “hot”. Tapi sebelumnya, kami pastikan Fadel udah tidur hahahaha..



Obrolan yang sering jadi topik pembicaraan saat pillow talk adalah tentang kesehatan. Untuk kebersihan dan kesehatan di daerah kewanitaan saya, jika ada keluhan, yang paling pertama tahu adalah suami. Paling sering sih mengeluh keputihan. Untuk mengatasinya, saya percayakan pada pembersih kewanitaan alami: Resik V Godokan Sirih. Tapi, ada lagi yang bikin jadi masalah, yaitu area kewanitaan saya yang menggelap dan berkurang kekencangannya.

Apa kelebihan Resik V Manjakani Whitening dibanding produk lain yang sejenis?

Resik V Manjakani Whitening ini mengandung Ekstrak Bengkoang Pilihan dan Ekstrak Manjakani asli Persia. Sudah teruji klinis dan berdasarkan uji riset terhadap 200 pengguna feminine hygiene, khasiat bengkoang pada Resik V Manjakani Whitening, dua kali lebih mencerahkan area sekitar kewanitaan terutama sekitar pangkal paha dan lebih mengencangkan otot-otot kewanitaan, membantu membersihkan organ intim wanita bagian luar dan mengurangi bau tidak sedap. Produk Resik V Manjakani Whitening ini mudah banget dapetinnya karena bisa dibeli di supermarket dan minimart terdekat seperti Alfamart dan Indomaret. 


Teman-teman, yuk kita sharing tentang komunikasi suami istri. Apakah suaminya sama pendiam seperti suami saya? Bagi tipsnya yuk, di kolom komentar, bagaimana biar komunikasinya tetep berjalan efektif..

#ResikVManjakaniWhitening
#ResikV
#Pembersihkewanitaan
#Keharmonisanrumahtangga
#Memutihkanareakewanitaan
#Mengencangkanareakewanitaan
#Pembersihkewanitaanyangaman
#2xmencerahkanlebihmengencangkan

34 comments:

  1. saya juga pake lo,
    dan itu memang salah satu rahasia keharmonisan rumah tangga :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wanginya saya suka mba. Lembut. Khasiatnya juga oke.

      Delete
  2. Kok samaan gini ya, aku juga bawe saat omong langsung atau di chat. Sedangkan suami tuh secukupnya aja kalau omong. Tapi sdh tahu ya memang begitu peran cowo.

    ReplyDelete
  3. Kayaknya emang rata2 cowok gak banyak omong, kecuali dia kerjaannya MC atau presenter hahaha :P
    Kadang emang istri ya pinter2nya berinisiatif gtu ajakin ngobrol.
    Us time penting banget ya mbak buat menjaga hubungan suami istri :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin kalo sama-sama bawel, rumah jadi berisik mulu ya mba hehe.

      Delete
    2. Hahaha bisa jadi bisa jadi mbak :D
      Emang suami istri kyk sandal jepit kanan kiri, saling melengkapi :D

      Delete
  4. Hihi mirip aku banget vs suami yang pendiam.. tapi masi bersyukur lho mbak dibalas chatnya hahahazz btw salam kenal yaa dari blogger bogor ni kak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ya mba. Daripada diread doang. Dibales kagak hehehehe.. salam kenal mba Vika. Semoga nanti ada waktu kita bisa bertemu ya :)

      Delete
  5. Resik V ini penting bgt utk rumtang yg damai

    ReplyDelete
  6. Baca ini toh, jadi penasaran pengen lihat tulisan2 Ndy jaman masih alay. Bagi link-nya doong :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya pun kadang kangen mau baca kak. Tapi blog yang lama, saya pake blogdrive. Blogdrive sekarang sudah hilang tak berbekas di dunia Maya. Sayangnya saya gak ada backup.

      Delete
  7. Komunikasi itu penting banget ya mbak, terima kasih buat infonya mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes! Masalah kecil pun kalo gak dikomunikasikan jadinya bisa jadi masalah besar ya mba.

      Delete
  8. komunikasi memang utama dalam membina keharmonisan rumah tangga termasuk kita juga harus peka menjaga organ intim kita hehee

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju mba! Segalanya harus dikomunikasikan dengan pasangan..

      Delete
  9. Komunikasi adalah koentji. Apapun yang dirasakan sebaiknya memang dikomunikasikan, supaya tidak timbul salah paham

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo diam-diam, masalah gak akan ketemu solusinya ya kak.

      Delete
  10. Bener banget nih. Aku juga sering chat panjang lembar terus dijawab singkat banget Hahaja dan kadang aku kesel sendiri haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ternyata aku gak sendiri mba. Yaa, pinter-pinternya kita ya, memulai komunikasi bagaimana. Hihi

      Delete
  11. Kalau saya kebalikannya mba yg lebih bawel suami saya..klo saya bawelnya cm via chat hehe

    ReplyDelete
  12. Aku juga pake beberapa bulan ini. Daaaan terbukti ������

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah samaan mba. Hehehe.. hasilnya langsung terasa ya #ups

      Delete
  13. Suamiku sebenarnya bukan pendiam sih, tapi di terlalu malas untuk berkata2, hahaha..tp kalau lagi mood buat bicara, waduh bisa lebih cerewet daripada saya 😂

    ReplyDelete
  14. Kalau liat wajahmu kayak nggak cerewet ya . Kalau dalam rumah ya mba hahaha. Tapi perbedaan kan bikin seru mba

    ReplyDelete
  15. Saya juga pakai ini, wanginya enak banget ya...dan yg paling saya suka khasiatnya luar biasa

    ReplyDelete
  16. Aku blm pernah pake manjakani mba, tp klo udah feeling ga enak rasanya di organ intim paling bikim rebusan sirih aja sih.

    ReplyDelete
  17. Resik V Manjakani banyak jadi kepercayaan dari teman-teman saya yang sudah menikah, jadi pertimbangann yang positif juga ya mba, bahwa tidak hanya tampilan luar yg butuh perawatan. bagian paling privacy pun harusnya demikian

    ReplyDelete
  18. cocok tuh mbak, yang satu pendiam yang satu cerewet haha
    saling melengkapi mah
    kalau kami sama-sama cerewet mbak :D

    ReplyDelete
  19. suami dan istri itu adalah pasangan yang saling melengkapi ya, semoga aku juga bisa mendapatkan pasangan yang bisa melengkapi kekuranganku ya mbak

    ReplyDelete
  20. suami sy jg pendiam
    Tp klu kita bertiga dgn anak lg ngumpul malah jd ngobrol
    tp biasanya bahas anak dan kelucuannya..eh tp anaknya kadang cemburu.
    btw itu resik v mmg tokcer ya

    ReplyDelete
  21. wahahaha nyebelin yaa udah chat panjang lebar kemudian dijawab dengan 1 kata. Ga apa sih mbak. Kalau keduanya bawel malah heboh banget. Hahahaha.

    ReplyDelete
  22. Good tips, Ndy. Emang harus ada Me Time dan Us Time dalam sebuah pernikahan. Waktu untuk kita sendiri dan waktu untuk berduaan dengan suami, tanpa anak-anak.

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkunjung dan berkomentar ke blog ini. Pastikan mengisi kolom nama dan url blog agar saya bisa berkunjung balik ke blog teman-teman semua :)

Oiya, diharapkan tidak mencantumkan link hidup di dalam kolom komentar ya. Jika terdapat link hidup dalam komentarnya, mohon maaf akan saya hapus. Harap maklum.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...