Tiga
hari lalu, saya dan beberapa teman lain berkesempatan untuk menghadiri Press
Screening film Republik Twitter di Platinum XXI, fX Lifestyle X’enter – Jakarta. Sesuai
judulnya, film ini adalah film pertama yang membahas tentang -jejaring sosial yang
berlogo burung biru- itu. Film ini sebenarnya baru akan mulai dirilis pada tanggal
16 Februari 2012 mendatang. Film yang dibintangi oleh Abimana Aryasatya, Laura Basuki, Tio Pakusadewo, Ben Kasyafani, Enzy Storia, Jennifer
Arnelita, Nina Tamam dan Gary Iskak ini wajib ditonton oleh para pengguna jejaring sosial:
Twitter :)
Sinopsis #RepublikTwitter
“Sekarang
ini, suara rakyat itu suara twitter”
Kalimat
itu diucapkan oleh Kemal (Tio
Pakusadewo), yang bekerja sebagai Konsultan Komunikasi, kepada Arif Cahyadi (Leroy Osman),
seorang pengusaha, yang namanya mendadak jadi trending topic di twitter. Keberhasilan Kemal mengangkat
nama Arif di dunia maya, lantas membuatnya mendorong Arif untuk maju dalam
pencalonan gubernur DKI Jakarta. Sukses Kemal itu ternyata berkat kepiawaian
seorang pemuda bernamaSukmo (Abimana
Aryasetya) yang tekun dan lihai mengolah 140 kata.
Sukmo, mahasiswa tahun akhir di Jogjakarta,
awalnya datang ke Jakarta tidak untuk bekerja. Dia datang untuk mengejar
komitmen cinta dari seorang wartawan cantik bernama Hanum(Laura Basuki). Keduanya saling
kenal lewat twitter. Dari twit berbalas twit, hubungan mereka menjadi
semakin dekat hingga Hanum menantang Sukmo untuk bertemu di Jakarta.Andre (Ben Kasyafani), teman satu
kos Sukmo yang berasal dari Jakarta, mencibir rencana Sukmo. Sementara Rika (Jennifer Arnelita), rekan
kerja Hanum, juga menasehati Hanum untuk tidak mempercayai hubungan yang
dimulai dari dunia maya.
Pada
saat pertemuan yang dijanjikan, kepercayaan diri Sukmo runtuh begitu melihat
Hanum dari kejauhan. Perempuan itu ternyata jauh lebih cantik dari foto profilnya
di twitter. Apalagi dia kemudian melihat laki-laki lain, Gery (Gery Iskak) menghampiri
Hanum. Sebelum Hanum melihatnya, Sukmo memutuskan pergi . Dunia nyata ternyata
tidak seindah dunia maya. Di saat bersamaan, Sukmo mendapat tawaran kerja dari Belo (Edy Oglek) yang juga
mengenalnya lewat twitter. Demi mengubah dirinya menjadi “laki-laki Jakarta”
Sukmo menerima tawaran itu.
Di Warnet Belo, Sukmo diminta mengelola akun
twitter “orang-orang penting”, termasuk menjadikan Arif Cahyadi trending topics
sesuai dengan perintah yang diberikan oleh Kemal. Semuanya berjalan dengan
lancar. Dalam tempo singkat Sukmo mendapatkan uang yang lumayan sehingga dia
cukup percaya diri untuk bertemu dengan Hanum. Sementara di kantornya, Hanum
tengah tertekan. Dia tidak kunjung mendapatkan topik menarik untuk dijadikan
berita. Kalaupun dia temukan, gagasan itu langsung diklaim oleh atasannya. Di
rumah, ayahnya terus mendesak Hanum agar meninggalkan profesi wartawan yang tidak
menghasilkan. Hingga pada satu titik akhirnya Hanum memutuskan untuk
meninggalkan dunia wartawan. Pada saat itulah Sukmo mengajaknya untuk bertemu.
Di luar perkiraan Sukmo, begitu melihatnya
bergaya Jakarta, Hanum hilang selera. Bayangannya tentang Sukmo yang asik dan
cuek sirna. Sukmo lebih kecewa lagi apalagi mengetahui Hanum hendak
mengundurkan diri jadi wartawan, profesi yang dia kagumi dari perempuan itu.
Dari sekedar ingin mendapatkan komitmen cinta Hanum, Sukmo bertekad untuk
membatalkan keinginan Hanum mundur. Dia punya berita besar untuk dijadikan
liputan utama oleh Hanum. Tetapi berita besar itu justru membuat Sukmo harus
berhadapan dengan ambisi Kemal, reputasi Farid Cahyadi, kepercayaan Belo dan
bahkan persahabatannya dengan Nadya (Enzy
Storia) yang adalah pacar Andre.
Menurut saya,
Film ini cukup mewakili apa yang sering kita lihat di lini masa. Tentang twit-twit galau, gombal, #pencitraan, trending topics, dan sebagainya. Ketika kisah cinta Hanum dan Sukmo terseret ke ranah politik, masalah mengerucut pada persoalan "trending topics" yang melibatkan mereka dengan Kemal, Belo, dan Arif Cahyadi. Sementara tokoh-tokoh lain seperti rekan kerja Sukmo di Warnet Belo, tampak sebagai perusuh saja. Ada yang hanya sibuk main poker, ada juga yang minim bicara dan kerjanya hanya memandangi Sukmo.
Tapi jika ditanya film ini bagus atau tidak, menurut saya, ini tontonan wajib pengguna jejaring sosial! Juga aman ditonton oleh remaja dibawah 17 tahun. hihi.. Selamat menonton :)