Ketika menyebut “soto”, yang terlintas di benak kita pastilah makanan yang terbuat dari daging, kaldu daging dan berbagai macam sayuran, mulai dari soto ayam, soto Betawi, soto Kudus, soto Banjar, coto Makassar, dan lain-lain. Makannya pasti lahap dan nikmat, tapi memasaknya? Kebanyakan orang menjawab: susah dan ribet.
Melihat hal ini, Sotoji; Soto Jamur Instan hadir sebagai inovasi dalam produk makanan instan. Soto Jamur? Ya, Sotoji dari PT. Tri Rastra Sukses Sejahtera ini memang merupakan soto instan yang terdiri dari jamur tiram goreng, bihun, bumbu soto, minyak dan cabe bubuk.
Kesan Pertama
Saat saya menerima paket berupa sampel Sotoji, kesan pertama tentu kemasannya. Dengan dominasi warna hijau, gambar semangkuk soto di kemasan bagian depan, dan informasi gizi serta cara memasak di bagian belakang, kemasan ini buat saya cukup menarik, baru liat kemasannya, sudah menggugah selera untuk segera memasak dan melahapnya.
|
Sotoji, Soto Jamur Instan. Sumber gambar: www.sotoji.com |
Berdasarkan informasi yang tertera di kemasannya, Sotoji ini sudah terdaftar sebagai makanan sehat di DEPKES RI No. P-IRT 8043271011186 dan telah memperoleh sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia. Didalam Sotoji mengandung Protein 3%, Karbohidrat 60%, Lemak 9%, energi totalnya 296 kkal. Sedangkan jamur tiramnya sarat dengan kandungan protein tinggi, kaya vitamin dan mineral, rendah karbohidrat, lemak dan kalori.
Menyantap sotoji
Dari 3 bungkus Sotoji yang saya terima beberapa waktu lalu itu, 1 bungkus pertama saya membuatnya sesuai petunjuk cara memasak yang tertera di kemasan. Dan komentar saya? Pas di lidah! 2 bungkus lagi saya masak dengan menambahkan kol, tauge, telur rebus, irisan tomat, seledri dan daun bawang plus bawang goreng serta perasan jeruk nipis sebagai pelengkap. Karena saya penyuka pedas, maka saya pun menambahkan irisan cabe rawit untuk sensasi pedas yang menggoyang lidah. Walaupun sebenarnya tanpa tambahan pun, sotoji sudah nikmat disantap dengan atau tanpa nasi.
|
Sotoji ala Ndy |
Kelebihan Sotoji
1. Kemasan. Di kemasan Sotoji ada simbol daur ulang dengan angka 5 di tengahnya dan huruf PP di bawahnya. Ini artinya, kemasan tersebut ramah lingkungan. Kemasan juga memiliki karakteristik lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Ada pula gambar gelas dan garpu (simbol food grade) artinya kemasan tersebut aman untuk digunakan untuk manakan dan minuman.
|
Kemasan bagian belakang sotoji |
2. Buatan anak bangsa. Sotoji adalah inovasi dan kreasi anak Indonesia yang wajib kita apresiasi. Produk yang halal dan 100% produk asli Indonesia tanpa bahan pengawet yang berbahaya untuk kesehatan.
3. Cocok bagi vegetarian. Jamur tiram sebagai pengganti daging tentunya menjadi pilihan menu yang nikmat bagi yang sedang menjalankan program vegetarian.
4. Lezat dan mudah membuatnya. Dengan rasa soto yang pas dan proses membuatnya yang mudah, sotoji layak menjadi teman makan siang atau makan malam sebagai pendamping nasi.
Saran-saran
1. Sebaiknya ada tulisan di kemasan masing-masing bumbu sebagai pembeda antara bubuk cabe, bumbu, minyak soto, dan jamur tiram.
2. Harga eceran tertinggi saat ini adalah Rp.3500,-. Jauh di atas harga makanan instan sejenis yang merupakan pesaing sotoji di pasaran. Harganya boleh kurang ga? #eaaaa nawar. Hihihi..
3. Produk Sotoji di toko-toko kelontong. Untuk penikmat sotoji yang ingin membeli eceran, agaknya tidak mungkin untuk membelinya melalui pemesanan online. Sebaiknya pihak produsen sotoji menggandeng toko-toko kelontong, atau mini market, agar sotoji bisa dengan mudah diperoleh konsumen.
4. Iklan. Saat ini Sotoji sudah banyak diketahui oleh pengguna jejaring sosial twitter dan facebook serta kalangan blogger karena keberhasilan pemasaran melalui online. Namun untuk menjangkau masyarakat yang sehari-harinya tidak menggunakan internet, melakukan promo sotoji di televisi bisa membuat produk ini melekat di hati masyarakat.
5. Beberapa varian rasa. Ke depannya, saya harap produk sotoji ditawarkan dengan beberapa varian rasa. Misalnya sotoji ekstra pedas, sotoji ekstra sayuran, sotoji rasa coto Makassar, dan lain-lain. Tentunya dengan rasa yang tak kalah nikmatnya.
Teman-teman, sudah coba Sotoji belum?