Asupan serat untuk anak kadang menjadi hal yang dinomorsekiankan, dengan dalih, yang penting anaknya mau makan. Jadinya menu makan anak lebih dominan karbo dan protein. Minim serat. Padahal kebutuhan serat tidak bisa dianggap remeh karena serat punya segudang efek baik untuk anak. Tapi anak yang picky eater, akan sulit untuk dibiasakan makan serat. Para ibu tentunya jadi galau ya, kalau sudah seperti ini.
Kampanye "Jam Makan Serat"
Menjawab keresahan ini, saya alhamdulillah berkesempatan untuk hadir dalam peluncuran kampanye “Jam Makan Serat” Bebeclub yang diselenggarakan secara virtual via zoominar pada hari Kamis 3 Juni 2021 kemarin. Event ini menghadirkan empat orang narasumber kece yang memberi insight yang bermanfaat banget bagi para orang tua.
Dalam event ini, dibahas bagaimana serat sebagai salah satu jenis zat gizi yang penting untuk dikonsumsi oleh si kecil agar sistem pencernaan bisa bekerja dengan optimal. 70% komponen sistem daya tahan tubuh terdapat pada pencernaan dan merupakan faktor penting untuk mendukung tumbuh kembang dan kesehatan holistik si Kecil. Namun, konsumsi makanan berserat pada anak-anak masih harus terus didorong karena masih belum menjadi perhatian banyak orang tua di Indonesia.
Bagaimana Memastikan Anak Cukup Serat?
Narasumber pertama, Dokter Spesialis Anak Konsultan dan Ahli Gastrohepatologi, Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K) menjelaskan efek baik serat pada anak. Kebutuhan serat yang tercukupi dapat membantu optimalisasi kesehatan saluran cerna yang krusial bagi tumbuh kembang dan kesehatannya. Pencernaan yang sehat akan membuat nutrisi makanan terserap dengan baik, yang juga akan berdampak pada sistem daya tahan tubuh anak menjadi lebih baik, dapat memberikan perkembangan yang optimal ke otak, bahkan dapat dapat mempengaruhi emosi anak. Selain itu, pola makan dengan serat yang cukup juga mencegah anak mengalami sembelit (konstipasi) dan dapat meningkatkan sistem daya tahan tubuh, sehingga mengurangi risiko terjadinya penyakit tidak menular seperti obesitas di kemudian hari.
Selanjutnya, Prof. DR. Dr. Saptawati Bardosono, MSc. yang akrab disapa Prof. Tati, seorang ahli nutrisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengingatkan para orang tua untuk terus meng-upgrade pengetahuan serta kejelian dalam memilih dan memberikan makanan yang berserat tinggi kepada anak agar dapat mendukung mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Cara mudah untuk memastikan anak mendapat cukup serat adalah dengan memperkenalkan anak dengan berbagai jenis serat, hingga membiasakan konsumsi makanan berserat. Beberapa pilihan jenis makanan berserat antara lain buah, sayur, kacang-kacangan, biji-bijian, hingga makanan yang diperkaya serat. Beberapa contoh makanan kaya serat, yaitu: sereal sarapan dari gandum utuh, roti gandum dan oats, barli dan gandum hitam; buah-buahan seperti pir, melon dan jeruk; sayuran seperti brokoli, wortel, dan jagung manis; kacang polong, buncis dan pulses; kacang dan biji-bijian; serta kentang dengan kulitnya.
Penting bagi anak untuk mengonsumsi serat dalam jumlah cukup sesuai AKG yang telah ditentukan berdasarkan kelompok umur. “Untuk anak usia 1-3 tahun, dibutuhkan setidaknya 19 gram serat setiap hari. Dalam bentuk makanan, 19 gram serat ini setara dengan hampir 2 kilogram wortel rebus atau 1,2 kilogram pepaya. Jumlah ini umumnya cukup sulit dipenuhi melalui makanan yang mereka konsumsi sehari-hari dalam sekali makan. Oleh karenanya, dalam merencanakan pola makan serat sesuai kebutuhan anak, selain harus bisa menentukan jenis dan jumlah (porsi) asupan serat, orang tua sebaiknya juga dapat mengatur jadwal makan serat untuk membiasakan anak menyantap makanan yang kaya kandungan serat dalam beberapa kali sehari. Orang tua dapat mengatur jadwal makan serat anak, bukan hanya di makanan utama, namun juga bisa dengan strategi tambahan seperti memberikan makanan berserat 3 kali sehari sebagai selingan (snack) makan atau snacking time. Upaya ini diharapkan dapat membantu para Ibu untuk memastikan asupan serat harian anak tercukupi,” jelas Prof. Tati.
Tantangan 21 Hari Makan Serat
Melihat pentingnya edukasi tentang makanan berserat dan dorongan gerakan yang tepat untuk mendukung para Ibu di Indonesia agar dapat membangun kebiasaan makan serat pada anak, Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia melalui Bebeclub meluncurkan kampanye “Jam Makan Serat”. Rangkaian kampanye ini diharapkan dapat memudahkan para orang tua dalam memastikan asupan serat harian anak tercukupi dengan makanan dan minuman tinggi serat yang dapat memenuhi 50% kebutuhan serat harian anak jika dikonsumsi 3 kali sehari. Dengan memiliki pencernaan yang sehat, akan dapat mendukung 7 kehebatan lengkap Si Kecil, yaitu: Pencernaan nyaman, Penyerapan nutrisi, Pencernaan lancar, Perlindungan alami, Tumbuh kembang optimal, Cepat tanggap, dan Menjaga suasana hati.
Shiera Syabila Maulidya, Brand Manager Danone Specialized Nutrition Indonesia mengatakan, “Kami berkomitmen untuk membantu orang tua dalam mendukung tumbuh kembang anak hebat, salah satunya dengan memastikan asupan serat harian si Kecil tercukupi melalui kampanye “Jam Makan Serat”. Di dalam kampanye ini, kami meluncurkan gerakan “Tantangan 21 Hari Makan Serat” serta Modul Edukasi 21 Hari Makan Serat. Melalui gerakan ini, kami mengajak anak untuk mengkonsumsi makanan tinggi serat beberapa kali diantara waktu makan, yaitu jam 10 pagi, 2 siang dan 8 malam, sehingga diharapkan dapat membentuk kebiasaan makan serat pada saat makan utama maupun saat snacking untuk dukung kesehatan pencernaan si Kecil.”
Gerakan “Tantangan 21 Hari Makan Serat” mendorong orang tua untuk terlibat aktif dalam konsumsi serat anak, dimulai selama 21 hari dan terus menerus dilanjutkan sebagai kebiasaan yang baik untuk masa depan. Selain itu, guna mendukung para ibu melakukan tantangan 21 hari makan serat, Bebeclub juga menyediakan e-booklet yang dapat diunduh secara gratis, sehingga dapat memberi para Ibu lebih banyak informasi dan inspirasi dalam menjalankan gerakan ini.
Gya Sadiqah, Selebriti dan istri Tarra Budiman yang juga sebagai ibu dengan 1 Orang Anak, menyambut baik adanya inisiatif Bebeclub ini. “Kami sangat khawatir jika Kalea sering mengalami gangguan pola Buang Air Besar (BAB) seperti konstipasi. Saat sedang BAB, tidak tega melihatnya bisa sampai menangis. Tapi, semenjak tahu dan menggunakan Bebelac Gold yang telah teruji klinis dapat membantu melancarkan pencernaan dalam 2 minggu, karena mengandung nutrisi susu tinggi serat. Hasilnya, bener terbukti dan Kalea jadi tidak konstipasi lagi. Apalagi dengan adanya kampanye “Jam Makan Serat” ini, tentunya akan semakin membuat saya sadar akan pentingnya untuk memastikan asupan serat harian Kalea tercukupi dari makanan tinggi serat serta dibantu dilengkapi dari nutrisi Bebelac Gold.”
Selain menyediakan produk susu pertumbuhan yang mengandung tinggi serat bagi anak di atas satu tahun dan kampanye “Jam Makan Serat”, dalam rangka membantu orang tua memantau kesehatan pencernaan dan memastikan kebutuhan serat pada anak, Bebeclub juga menyediakan platform Tummypedia yang dapat diakses di https://bebeclub.co.id/tummypedia. Tummypedia hadir untuk mempermudah Ibu untuk memantau kesehatan pencernaan si Kecil di rumah hanya dengan 3 langkah mudah beserta fitur andalan, yaitu fitur cek BAB praktis setiap hari untuk mendapatkan diagnosis dokter; Cek asupan serat dan nutrisi; serta bisa mengunduh Tummypedia report dengan diagnosa awal dokter yang sesuai dengan kondisi dan perkembangan si Kecil.
Oiya, tumbuh kembang optimal anak harus didukung tidak hanya oleh nutrisi yang tepat, tetapi juga edukasi yang efektif. Oleh karena itu, Bebeclub menyediakan fitur lengkap untuk pencernaan melalui Tummypedia agar ibu semakin yakin status kondisi pencernaan anak. Selain itu, Bebeclub juga menyediakan platform edukasi melalui e-booklet serta mengajak para Ibu untuk memulai kebiasaan baik untuk memastikan asupan serat harian anak tercukupi dengan baik dan hadir dalam rangkaian produk dengan nutrisi tepat tinggi serat. Harapannya, melalui berbagai inisatif tersebut akan semakin banyak anak Indonesia yang dapat tumbuh menjadi Anak Hebat. Harapan semua orang tua, tentunya!