May 10, 2017

Bebas Anyang-anyangan bersama Prive Uri-Cran

Penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK) saya ketahui pertama kali saat saya masih duduk di bangku kuliah sekitar 12 tahun yang lalu. Saat itu seorang teman, namanya Arni. Harus dirawat di rumah sakit karena penyakit ini. Saya yang saat itu sangat tidak peduli terhadap kesehatan, sama sekali gak ngerti apa itu ISK. Baru tahu saat mendengarkan penjelasan orang tua Arni saat saya menjenguknya ke rumah sakit.  Yang saya simpulkan saat itu, Infeksi Saluran Kemih adalah sakit buang air kecil akibat sering menahan hasrat buang air kecil. 
Sumber foto: http://uricran.co.id/
Lebih dari satu dekade berlalu. Saya dan Arni sudah jarang bertemu. Kami sudah tak lagi berdomisili di satu kota yang sama. Perjalanan hidup mengantarkan kami ke dunia baru. Kami sama-sama menjadi seorang istri. Seorang ibu. Memiliki keluarga masing-masing, sibuk dengan rutinitas sehari-hari sebagai wanita bekerja sekaligus ibu rumah tangga. Sesekali kami masih saling berbagi kabar lewat social media atau telepon. Arni sudah tidak pernah lagi bercerita atau mengeluh tentang ISK yang pernah ia derita saat kuliah. Alhamdulillaah, Arni udah terbebas dari penyakit itu.

Beberapa bulan ini giliran saya yang mulai khawatir ketika saya mulai ada perasaan bahwa urine saya gak sepenuhnya  keluar setelah selesai buang air kecil. Kemudian rasa ingin buang air makin sering, namun yang keluar hanya sedikit. Saya masih belum ngeh. Saya anggap ini hal sepele. Tapi lama-lama kok makin mengganggu..

Saya coba cari di internet, ternyata ini adalah gejala awal anyang-anyangan. Anyang-anyangan adalah salah satu indikasi dari penyakit infeksi saluran kemih. Duuuh.. tiba-tiba ingatan saya melaju kencang ke 12 tahun yang lalu, ketika menjenguk Arni di rumah sakit. 

Saya bertanya kepada diri saya sendiri. Apakah saya sering menahan pipis? 

Pertanyaan ini membuat saya merenung. Beberapa tahun menjadi warga Jakarta, menahan buang air kecil kerap kali terjadi. Perjalanan menyusuri ruas jalan di ibukota, memakan waktu berjam-jam karena macet. Sudah sangat lumrah. Apalagi kalau macetnya saat menggunakan angkutan umum. Menahan buang air kecil pun bisa sampai berjam-jam. 

Dua tahun terakhir, ketika memutuskan hijrah kembali ke Makassar, alhamdulillaah sudah jarang ketemu macet separah Jakarta. Saya dan suami sengaja memilih tempat tinggal yang tak begitu jauh dari kantor.

Makassar. Kota Angingmammiri ini membawa saya terjun kembali di laboratorium sebagai analis. Setelah 9 tahunan setelah lulus kuliah, saya baru kembali memegang erlenmeyer, gelas piala, berhadapan dengan lemari asam, menitrasi, hingga membuat kurva kalibrasi.

Ya. Kantor tempat saya bekerja, bergerak di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Hampir tiap hari, saya dan teman-teman analis melakukan persiapan hingga menganalisa faktor kimia yang terkandung dalam udara di lingkungan kerja dan lingkungan sekitar perusahaan di wilayah kerja Sulawesi, Maluku, Papua.

Rutinitas di laboratorium, bersentuhan dengan bahan kimia berbahaya, mengharuskan analis menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sebelum masuk laboratorium. APD seperti masker, sarung tangan, jas laboratorium, sepatu safety, merupakan syarat wajib bekerja di laboratorium. Memang tidak nyaman digunakan, namun penggunaannya juga demi keselamatan dan kesehatan pekerja di laboratorium.




Melakukan analisa atau melakukan persiapan pengujian membutuhkan waktu berjam-jam. Beraktifitas di laboratorium memang penuh keseruan. Waktu kadang terasa melaju begitu cepat. Analisa dimulai pagi hari, istirahat dan makan siang, lalu lanjut lagi hingga jam 4 sore.

Sebelum jam istirahat, seringkali hasrat buang air kecil harus tertunda dengan dalih tanggung. Tanggung beberapa sampel lagi. Tanggung sedang membaca deret standar, kalau ditinggal, akan terjadi perubahan warna karena reaksi kimia. Bisa-bisa mempengaruhi hasil analisa. Jadinya saya sering sekali menunda hasrat alami tubuh ini.

Ya, saat di laboratorium dan hendak ke toilet, semua APD yang saya kenakan harus dilepas dulu. Membuka jas lab, melepas sarung tangan, masker, sepatu safety, lalu mencuci tangan adalah ritual yang harus saya lalui sebelum ke toilet. Kebayang ribetnya ya? Kalau ritual itu dilakukan setelah analisa selesai, gak masalah. Tapi kalau harus dipasang kembali karena kerjaan belum selesai, duuh.. Karena ribetnya itu, kadang berpikir, beresin analisa dulu baru ke toilet. 

Kebiasaan menahan buang air kecil ini ternyata menjadi bumerang bagi saya. Terlalu sering menahan buang air kecil, artinya menunda pembuangan kotoran dari dalam tubuh. Kotoran yang harusnya segera keluar, karena ditahan-tahan, akhirnya menempel pada saluran kemih. Inilah yang ternyata penyebab sakit saat buang air kecil.

Belum lagi ketika buang air kecil di toilet umum. Sering banget kebelet pipis saat jalan-jalan di mall atau atau saat bersama keluarga di rumah makan. Kadang lupa bawa tissueKadang lupa bawa tissue dan di toilet umum sering banget tidak disediakan tissue. Setelah buang air kecil, pakaian dalam jadi lembab. Bakteri, virus, dan jamur bisa tumbuh subur karena kebiasaan buruk ini.



Selain tissue, ternyata air yang digunakan setelah buang air kecil juga harus diperhatikan. Paling sering ketemu air yang kurang bersih di toilet yang disediakan di tempat wisata alam. Juga ketika perjalanan mudik ke Bone. Kota kelahiran saya. Gak ada rest area di sana. Tetapi banyak rumah makan yang sering menjadi tempat mampir di kala lelah sebelum melanjutkan perjalanan. Air di toiletnya juga kadang-kadang kurang bersih dan krannya gak ngalir. Akumulasi dari kebiasaan-kebiasaan buruk inilah yang menjadi penyebab anyang-anyangan yang saya alami.

Beruntung di kantor ada beberapa teman yang juga berprofesi sebagai dokter. Jadi bisa tanya-tanya bagaimana cara mengatasi anyang-anyangan.

Dokter teman saya ini menjelaskan beberapa hal.  Anyang-anyangan terjadi ketika bakteri Escherichia Coli (E.Coli) menyerang bagian tertentu dari sistem saluran kemih. lebih dari 90% dari infeksi saluran kemih disebabkan oleh E.coli jenis uropatogenik. Khususnya wanita, yang secara anatomi, jarak antara saluran kemih (uretra) ke saluran pembuangan air besar (BAB) lebih dekat, sehingga bakteri E.Coli lebih rentan masuk ke vagina. Pemicunya adalah karena toilet yang tidak bersih, air yang kurang bersih, hingga cara membersihkan miss V yang tidak benar serta sering membiarkan miss V dalam kondisi lembab.

Untuk mengatasi anyang-anyangan yang saya alami ini, dokter menyarankan beberapa hal.

Minum Banyak Air Putih
Anyang-anyangan juga bisa disebabkan karena dehidrasi. Dehidrasi menyebabkan produksi urine berkurang, sehingga makin sulit untuk berkemih.
Konsumsi air putih adalah salah satu cara mudah dan alami untuk mengatasi susah buang air kecil. Kurangi konsumsi minuman yang berefek diuretik seperti alkohol, kopi, dan teh. Gantilah dengan konsumsi air putih.

Menahan Pipis? Big No!
Dokter melarang keras untuk menahan hasrat buang air. Menahan buang air kecil, sama artinya dengan menahan proses pembuangan zat-zat limbah dari dalam tubuh. “Walaupun sibuk menganalisa di laboratorium, gak ada alasan untuk menunda buang air kecil ya, Ndy!” Nasehat dokter ini selalu terngiang-ngiang ketika saya beraktifitas di lab.

Konsumsi Ekstrak Cranberry
Dokter juga merekomendasikan konsumsi buah yang mengandung antioksidan tinggi. Khusus cranberry, selain antioksidan, buah  kecil berwarna merah tua ini dikenal memiliki kandungan  Vitamin A, Beta Karoten, Vitamin C, Kalori rendah, Lutein, Folate, Potasium, dan Magnesium yang tinggi pula. Senyawa flavonoid di dalam Cranberry adalah senyawa antioksidan alami yang mampu menangkal radikal bebas. Beberapa tahun terakhir ini, cranberry populer digunakan sebagai sumber vitamin untuk meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah seriawan, dan sebagai antioksidan.


Jus cranberry efektif banget mencegah infeksi saluran kemih. Hal ini karena buah cranberry memiliki antioksidan yang disebut proanthocyanidins (PAC). Molekul non-dialyzable material atau NDM dalam cranberry dapat mencegah pertumbuhan bakteri penyebab infeksi ini. Selain itu, antioksidan ini juga dikenal memiliki sifat anti-adhesi yang membuat bakteri tidak akan menempel pada saluran kemih, sehingga mencegah bakteri menularkan infeksi.

Sayangnya, buah cranberry ini hanya tumbuh di Amerika dan Kanada. Saya pernah hunting buah cranberry, di supermarket di Makassar, belum ketemu juga. Akhirnya liat teman blogger yang share info tentang ekstrak cranberry. Namanya Prive Uri-cran. Kandungannya 100% ekstrak cranberry. Praktis banget dikonsumsinya karena sudah dalam bentuk kapsul. Gak perlu jauh-jauh ke Amerika atau Kanada untuk dapatkan buah cranberry. Hehehe..

Akhirnya saya beli Prive Uri-cran ini di apotek. Ya, produk ini bisa dibeli di Kimia Farma, Guardian, Century, dan Viva Generik. Kalau susah nemu produk ini di apotek, beli online juga bisa loh.



Apa yang saya rasakan setelah konsumsi Prive Uri-cran?
Prive Uri-cran terdiri dari 2 varian yaitu Prive Uri-cran kapsul dengan komposisi 250mg ekstrak Cranberry. 1 Box isinya 30 kapsul dengan dosis minum adalah 1-2 kapsul per hari.



Ada juga Prive Uri-cran Plus. Bentuknya serbuk dan dikemas sachet-an. Mengandung 375mg ekstrak Cranberry, 60mg Vitamin C, 0,1mg Lactobacillus Achidopillus dan 0,1 mg Bifidobacterium bifidum. Yang saya konsumsi adalah Prive Uri-cran Plus yang sachet ini. Selain kandungan ekstrak cranberry-nya yang udah gak diragukan lagi manfaatnya, ada Lactobacillus Achidopillus-nya juga. Bakteri baik ini, menurut dokter dapat membantu menjaga tubuh terhadap infeksi dan penyakit. Juga membantu penyerapan nutrisi sehingga memperkuat kinerja ekstrak cranberry ini dalam mencegah pertumbuhan bakteri penyebab anyang-anyangan ini.

Ada kandungan vitamin C-nya juga. Vitamin C udah gak diragukan lagi manfaatnya dong! Vitamin C menjadi antioksidan di dalam tubuh yang akan menangkal radikal bebas.

Selain Lactobacillus Achidopllus, Prive Uri-Cran Plus ini juga mengandung Bifidobacterium Bifidum sebagai bakteri baik. Bahasa kerennya, probiotik. Probiotik ini sangat bermanfaat bagi tubuh karena dapat menekan pertumbuhan bakteri jahat Escherichia Coli. Probiotik ini menunjang kinerja ekstrak Cranberry dalam mencegah E Coli menempel di saluran kemih.

Karena kandungannya ini, saya makin percaya untuk konsumsi Uri-Cran. Segelas air minum saya gunakan untuk melarutkan Prive Uri-Cran Plus. Rasanya yang enak, gak bikin eneg, jadi seperti minum jus biasa. Yaa karena memang Uri-Cran ini adalah produk alami. Sampai-sampai anak saya bertanya, itu jus apa Ummi? Saya jelaskan kalau ini obat dan alhamdulillaah anak saya udah gak penasaran lagi pengen minum. Hahahaha.. 

Setelah rutin konsumsi Uri-Cran selama seminggu, gejala anyang-anyangan berangsur berkurang. Masih saya lanjutkan lagi minumnya. Dan tetap jaga kebersihan saat buang air kecil. Juga gak lagi-lagi nahan pipis. Pokoknya, saat Uri-Cran datang, Anyang-anyangan hilang!

39 comments:

  1. Ternyata ya, untuk masuk lab saja perlengkapannya banyak bingits. Wahh sama kayak adekku tuh gitu mbak nahan pipis, anak2 juga kadang pulang sekolah dikempit2 aja pahanya sambil lari ke kamar mandi. Katanya enakan pipis di rumah duh duh, khawatir aku kalo kayak gitu terus, Uri Cran ya?oke noted infonya mbak wkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nahan pipis ternyata akibatnya bahaya ya Mba ��
      Makasih udah berkunjung ke blog saya :)

      Delete
  2. Hadeehhh bener bgt mba. Anyang2an itu gangguuu banget nget
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    ReplyDelete
  3. Aku sudah pernah mengalami anyang-anyangan. Sakitnya jangan ditanya. Penyebab utama karena aku sering menahan buang air kecil. Apalagi kalau sudah menghadapi tumpukan kerjaan di depan meja, jadi sering nahan pipis.

    Derita sakit karena anyang-anyangan membuatku kapok untuk menahan pipis. Nggak mau lagi deh sakit kayak gitu.

    ReplyDelete
  4. say no to anyang-anyangan. keliatannya sepele, tapi efeknya uuuh bikin susaaah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku nih mba. Awalnya menganggap remeh nahan pipis. Ternyata itu salah besaar..

      Delete
  5. antioksidan, berarti anti penuaan dong,,, wih mantap

    ReplyDelete
    Replies
    1. Manfaat antioksidan memang top banget ya Mas!

      Delete
  6. Asik asiiiik, ini solusi jitu buat para pengidap anyang2an niiih, buat aku cespleng bingits mbaaa
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    ReplyDelete
  7. hih.. hih... hih.. kebayang sakitnya nahan pipis. untung sekarang dah nemu solusinya ya :)

    ReplyDelete
  8. Tersiksa banget menahan pipis ya mbaa . Untung aja ada solusinya ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banget banget mba. Pengen lagi pengen lagi. Tp pas ke toilet, rasanya gak tuntas gitu..

      Delete
  9. Selamaa ini kalau anyang-anyangan saya masih pakai cara tradisional mbaak. Jadi jempol kaki diiket pakai karet gelang gtu, nanti lama" ilang anyang-anyang nyaa, , hehehe belum pernah cobain Uri-cran inii, bisa dicobaa nanti kalau pas anyang-anyangan hehehe tfs mbaak :D Good luck mbak yaaa :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah kalau iket jempol belum pernah saya coba mba

      Delete
  10. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Susah mba nemu buah cranberrynya. Kalaupun ada, harganya mahal. Untung ada ekstraknya. Mudah dan murah. Tapi bermanfaat

      Delete
  11. Ada jg temanku pernah kena. Ddeh kasihan sekali. Untungnya sekarang sudah ada Uricran yab

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillaah kak. Jd bisa atasi anyang-anyangan dengan alami berkat Uricran.

      Delete
  12. nahan pipis itu penyebab saya menderita anyang-anyangan hingga dua kali loh, untungnya sekarang saya gak pernah melakukannya lagi dan udah kenal dengan prive uri-cran juga, jadi insyaallah anyang-anyangan jauuuh :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Duh iya mba. Nahan pipis kelihatan sepele tp akibatnya luar biasa repot.

      Delete
  13. semoga kita semua sehat terus ya mbaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin.. makasih Mba Kania udah mampir di blog saya :)

      Delete
  14. ternyata ga pake tisu setelah ke tolet juga bikin anyang-anyangan ya mba, harus sedia tisu di tas dan uricran di rumah nih :D

    ReplyDelete
  15. Blognya rapi, tulisannya lengkap, huaaa betah deh. Info anyang-anyangannya lengkap banget mbak, salam kenal yah!

    ReplyDelete
  16. Pernah sekali rasain anyang2an..waktu itu masih pengantin baru.. Duh sakit banget ternyata, semoga ga bakal rasain lagi..Aamiin 🙈

    ReplyDelete
  17. Ooh, baru tau kalau dehidrasi juga bisa jadi penyebab anyang-anyangan. Pernah juga ngalamin yang sampe nyeri banget. Kayaknya gegara sehari sebelumnya sedikit sekali minum air putih..

    ReplyDelete
  18. Ooh, baru tau kalau dehidrasi juga bisa jadi penyebab anyang-anyangan. Pernah juga ngalamin yang sampe nyeri banget. Kayaknya gegara sehari sebelumnya sedikit sekali minum air putih..

    ReplyDelete
  19. Aduh jangan sampe kena anyang2an lagi, saya pernah kena dulu karena suka nahan pipis. Sakitnya ampunn sekali, dulu smape muter2,cari jus cranberry di supermarket se tangsel. Beruntungnya sekarang udah ada prive uri-cran ya.

    ReplyDelete
  20. Di toilet umum itu lho yang paling bikin males, jadi lebih memilih untuk menahan kencing. Anyway, aku udah pake Uri-cran juga sih. Syukurlah anyang-anyangan sekarang hilang.

    ReplyDelete
  21. kebayang mba rempongnya pas dilab apalagi klo di lab yah peralatan yang mesti dipake banyak duh aku kok lgsg mules bayanginnya hahaha..
    untung ada dokter juga y mba plus dibantu uricran jadinya anyang2an bye

    ReplyDelete
  22. Anyang2an emang nyebelin dan ngeselin... aku biasanya cuma minum air putih aja kalo anyang2an.. tapi kadang suka lama sembuhnya... sekarang ada solusi yang lebih praktis dan cepat buat anyang2an ya... thank you informasinyaa..

    ReplyDelete
  23. Asik nih ada cara mengatasi anyang-anyangan ya mba.

    ReplyDelete
  24. Saya juga paling gak betah kalau pakaian dalam basah, usai BAK. Saya selalu berusaha mengelapnya hingga kering, karena takut kena keputihan atau kena anyang-anyangan.

    ReplyDelete
  25. Aku waktu masih remaja, pernah anyang-anyangen, kesiksa banget, sakit.

    ReplyDelete
  26. Urusan ke belakang ternyata jadi suka duka analis di lab yaa...Iya sih ngebayangin ribetnya bongkar pasang kostum... Smg bebas anyang-anyangan selalu

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkunjung dan berkomentar ke blog ini. Pastikan mengisi kolom nama dan url blog agar saya bisa berkunjung balik ke blog teman-teman semua :)

Oiya, diharapkan tidak mencantumkan link hidup di dalam kolom komentar ya. Jika terdapat link hidup dalam komentarnya, mohon maaf akan saya hapus. Harap maklum.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...