Mar 26, 2012

Salsabeela: Mata Air dari Surga


Jogjakarta, 17 Juni 1983

Buah hatiku lahir dengan selamat. Dengan berat 3,00 kilogram dan panjang 54 centimeter, aku dan suamiku, Mochamad Ichsani sepakat memberi nama Salsabeela kepada putri cantik kami. Mata air dari surga, mata air yang dijanjikan Allah akan diberikan kepada keluarga salah seorang sahabat Rosulullah yang memiliki kesabaran, semangat pengorbanan bagi kesejahteraan dan kebaikan umum, keikhlasan, dan kedermawanan yang luar biasa. Ini menjadi doa untuknya agar menjadi putri yang selalu sabar, ikhlas, dan dermawan. Ia membuatku menitikkan air mata bahagia saat kudengar suara pertamanya menangis. Saat kudekap ia dalam keadaanku yang masih lemah setelah berjuang melahirkannya, aroma tubuh mungilnya memenuhi rongga hidungku. Menjadi semangat dan seketika aku lupa sakitnya bekas jahitan jalan lahir bayiku.

Keningku basah oleh kecupan dari suamiku tercinta. “Putri kita cantik, Dek Harti.. Persis seperti Mamanya” ujar suamiku lalu mengelus pipi Salsabeela.
Kami bahagia.

Makassar, Tahun 1988

“Salsa..” Papa memanggilku.
“Ya, Pa..”
“Salsa mau ikut Papa gak, ke Pantai Losari?”
“Mau, Pa.. Mau..” Aku sangat senang diajak Papa ke Pantai Losari sore ini. Di sana aku akan menyaksikan matahari terbenam. Selama hijrah ke Makassar, aku memang sering ke sana bersama Papa dan adikku, menikmati angin sepoi-sepoi khas pinggir pantai sambil menikmati sore dan menunggu mentari tenggelam di garis cakrawala. Karena seringnya bermain di Pantai Losari ini, aku jadi punya banyak gambar pantai dan laut di buku gambarku. Kuwarnai dengan pensil warna yang dibelikan Mama. Ya, selain hobi baca buku, aku juga hobi menggambar.

17 Juni 1993

“Terima kasih, Mama” ucapku sambil memeluk Mama, lalu kukecup pipinya.
Di hari ulang tahunku ini, Mama memberi hadiah boneka barbie dengan banyak koleksi bajunya. Mulai dari busana musim semi, musim dingin, gaya pakaian remaja, artis, bahkan tokoh superhero yang ada di tv. Tak ketinggalan sepatu, perhiasan, tas, dan berbagai pernak-pernik barbie-nya. Sebagai anak dengan postur tubuh yang tinggi dan kurus melebihi teman-teman lain, aku merasa berbeda, sehingga aku lumayan minder dan pemalu. Aku memilih bermain di rumah, membaca buku, menggambar, dan membantu Mama.  Bersyukur, ada boneka barbie pemberian Mama yang menemaniku saat bermain. Aku bebas mendandani barbie-ku sesuka hati. Menggunakan busana yang serasi dengan sepatu dan tasnya saat barbie-ku hendak ke pesta, atau mengenakan pakaian musim dingin saat salju mulai turun di kota barbie-ku.

Tahun 1999

“Aku adalah orang yang aku putuskan saat ini”
Aku merasa wajib untuk menentukan pilihan hidupku sendiri. Setelah lulus SMA, aku memutuskan untuk mengenakan hijab. Ya, sebuah keputusan yang kuambil karena keyakinanku, karena aku merasa inilah sebuah identitas sebagai muslimah, ditambah lagi selama ini melihat Mama selalu cantik dengan balutan jilbab. Inilah panggilan hati. 




Jakarta, Maret 2012

Selamat datang di Salsabeela Shop.
Dari masa kecil yang senang menggambar dan hobi mengoleksi boneka barbie, aku mewujudkan mimpi ini. Aku merintis sebuah butik. Aku menggambar sendiri busana-busana idamanku. Inovasi kuciptakan, seperti kegemaranku memadupadankan busana dan aksesoris yang digunakan barbie-ku dulu.  Butik ini kuberi nama sama dengan namaku: Salsabeela Shop.



Mar 20, 2012

SOTOJI: Cara Mudah Memasak Soto

Ketika menyebut “soto”, yang terlintas di benak kita pastilah makanan yang terbuat dari daging, kaldu daging dan berbagai macam sayuran, mulai dari soto ayam, soto Betawi, soto Kudus, soto Banjar, coto Makassar, dan lain-lain. Makannya pasti lahap dan nikmat, tapi memasaknya? Kebanyakan orang menjawab: susah dan ribet.

Melihat hal ini, Sotoji; Soto Jamur Instan hadir sebagai inovasi dalam produk makanan instan. Soto Jamur? Ya,  Sotoji dari PT. Tri Rastra Sukses Sejahtera ini memang merupakan soto instan yang terdiri dari jamur tiram goreng, bihun, bumbu soto, minyak dan cabe bubuk.

Kesan Pertama
Saat saya menerima paket berupa sampel Sotoji, kesan pertama tentu kemasannya. Dengan dominasi warna hijau,  gambar semangkuk soto di kemasan bagian depan, dan informasi gizi  serta cara memasak di bagian belakang, kemasan ini buat saya cukup menarik, baru liat kemasannya, sudah menggugah selera untuk segera memasak dan melahapnya.
Sotoji, Soto Jamur Instan. Sumber gambar: www.sotoji.com
Berdasarkan informasi yang tertera di kemasannya, Sotoji ini sudah terdaftar sebagai makanan sehat di DEPKES RI No. P-IRT 8043271011186 dan telah memperoleh sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia.  Didalam Sotoji mengandung Protein 3%, Karbohidrat 60%, Lemak 9%, energi totalnya 296 kkal. Sedangkan jamur tiramnya sarat dengan kandungan protein tinggi, kaya vitamin dan mineral, rendah karbohidrat, lemak dan kalori.

Menyantap sotoji
Dari 3 bungkus Sotoji yang saya terima beberapa waktu lalu itu, 1 bungkus pertama saya membuatnya sesuai petunjuk cara memasak yang tertera di kemasan. Dan komentar saya? Pas di lidah! 2 bungkus lagi saya masak dengan menambahkan kol, tauge, telur rebus, irisan tomat, seledri dan daun bawang plus bawang goreng serta perasan jeruk nipis sebagai pelengkap. Karena saya penyuka pedas, maka saya pun menambahkan irisan cabe rawit untuk sensasi pedas yang menggoyang lidah. Walaupun sebenarnya tanpa tambahan pun, sotoji sudah nikmat disantap dengan atau tanpa nasi.
Sotoji ala Ndy


Kelebihan Sotoji
1. Kemasan. Di kemasan Sotoji ada simbol daur ulang dengan angka 5 di tengahnya dan huruf PP di bawahnya. Ini artinya, kemasan tersebut ramah lingkungan. Kemasan juga memiliki karakteristik lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Ada pula gambar gelas dan garpu (simbol food grade) artinya kemasan tersebut aman untuk digunakan untuk manakan dan minuman.
Kemasan bagian belakang sotoji

2. Buatan anak bangsa. Sotoji adalah inovasi dan kreasi anak Indonesia yang wajib kita apresiasi. Produk yang halal dan 100% produk asli Indonesia tanpa bahan pengawet yang berbahaya untuk kesehatan.
3. Cocok bagi vegetarian.  Jamur tiram sebagai pengganti daging tentunya menjadi pilihan menu yang nikmat bagi yang sedang menjalankan program vegetarian.
4. Lezat dan mudah membuatnya. Dengan rasa soto yang pas dan proses membuatnya yang mudah, sotoji layak menjadi teman makan siang atau makan malam sebagai pendamping nasi.

Saran-saran
1. Sebaiknya ada tulisan di kemasan masing-masing bumbu sebagai pembeda antara bubuk cabe, bumbu, minyak soto, dan jamur tiram.
2. Harga eceran tertinggi saat ini adalah Rp.3500,-. Jauh di atas harga makanan instan sejenis yang merupakan pesaing sotoji di pasaran. Harganya boleh kurang ga? #eaaaa nawar. Hihihi..
3. Produk Sotoji di toko-toko kelontong. Untuk penikmat sotoji yang ingin membeli eceran, agaknya tidak mungkin untuk membelinya melalui pemesanan online. Sebaiknya pihak produsen sotoji menggandeng toko-toko kelontong, atau mini market, agar sotoji bisa dengan mudah diperoleh konsumen.
4. Iklan.  Saat ini Sotoji sudah banyak diketahui oleh pengguna jejaring sosial twitter dan facebook serta kalangan blogger karena keberhasilan pemasaran melalui online. Namun untuk menjangkau masyarakat yang sehari-harinya tidak menggunakan internet, melakukan promo sotoji di televisi bisa membuat produk ini melekat di hati masyarakat.
5. Beberapa varian rasa. Ke depannya, saya harap produk sotoji ditawarkan dengan beberapa varian rasa. Misalnya sotoji ekstra pedas, sotoji ekstra sayuran, sotoji rasa coto Makassar, dan lain-lain. Tentunya dengan rasa yang tak kalah nikmatnya.

Teman-teman, sudah coba Sotoji belum? 

Feb 13, 2012

Dari Lini Masa Ke Layar Lebar






Tiga hari lalu, saya dan beberapa teman lain berkesempatan untuk menghadiri Press Screening film Republik Twitter di Platinum XXI,  fX Lifestyle X’enter – Jakarta. Sesuai judulnya, film ini adalah film pertama yang membahas tentang -jejaring sosial yang berlogo burung biru- itu. Film ini sebenarnya baru akan mulai dirilis pada tanggal 16 Februari 2012 mendatang. Film yang dibintangi oleh Abimana Aryasatya, Laura Basuki, Tio Pakusadewo, Ben Kasyafani, Enzy Storia, Jennifer Arnelita, Nina Tamam dan Gary Iskak ini wajib ditonton oleh para pengguna jejaring sosial: Twitter :)



“Sekarang ini, suara rakyat itu suara twitter”

Kalimat itu diucapkan oleh Kemal (Tio Pakusadewo), yang bekerja sebagai Konsultan Komunikasi, kepada Arif Cahyadi (Leroy Osman), seorang pengusaha, yang namanya mendadak jadi trending topic di twitter. Keberhasilan Kemal mengangkat nama Arif di dunia maya, lantas membuatnya mendorong Arif untuk maju dalam pencalonan gubernur DKI Jakarta. Sukses Kemal itu ternyata berkat kepiawaian seorang pemuda bernamaSukmo (Abimana Aryasetya) yang tekun dan lihai mengolah 140 kata.

Sukmo, mahasiswa tahun akhir di Jogjakarta, awalnya datang ke Jakarta tidak untuk bekerja. Dia datang untuk mengejar komitmen cinta dari seorang wartawan cantik bernama Hanum(Laura Basuki). Keduanya saling kenal lewat twitter. Dari twit berbalas twit, hubungan mereka menjadi semakin dekat hingga Hanum menantang Sukmo untuk bertemu di Jakarta.Andre (Ben Kasyafani), teman satu kos Sukmo yang berasal dari Jakarta, mencibir rencana Sukmo. Sementara Rika (Jennifer Arnelita), rekan kerja Hanum, juga menasehati Hanum untuk tidak mempercayai hubungan yang dimulai dari dunia maya.

Pada saat pertemuan yang dijanjikan, kepercayaan diri Sukmo runtuh begitu melihat Hanum dari kejauhan. Perempuan itu ternyata jauh lebih cantik dari foto profilnya di twitter. Apalagi dia kemudian melihat laki-laki lain, Gery (Gery Iskak) menghampiri Hanum. Sebelum Hanum melihatnya, Sukmo memutuskan pergi . Dunia nyata ternyata tidak seindah dunia maya. Di saat bersamaan, Sukmo mendapat tawaran kerja dari Belo (Edy Oglek) yang juga mengenalnya lewat twitter. Demi mengubah dirinya menjadi “laki-laki Jakarta” Sukmo menerima tawaran itu.

 Di Warnet Belo, Sukmo diminta mengelola akun twitter “orang-orang penting”, termasuk menjadikan Arif Cahyadi trending topics sesuai dengan perintah yang diberikan oleh Kemal. Semuanya berjalan dengan lancar. Dalam tempo singkat Sukmo mendapatkan uang yang lumayan sehingga dia cukup percaya diri untuk bertemu dengan Hanum. Sementara di kantornya, Hanum tengah tertekan. Dia tidak kunjung mendapatkan topik menarik untuk dijadikan berita. Kalaupun dia temukan, gagasan itu langsung diklaim oleh atasannya. Di rumah, ayahnya terus mendesak Hanum agar meninggalkan profesi wartawan yang tidak menghasilkan. Hingga pada satu titik akhirnya Hanum memutuskan untuk meninggalkan dunia wartawan. Pada saat itulah Sukmo mengajaknya untuk bertemu.

Di luar perkiraan Sukmo, begitu melihatnya bergaya Jakarta, Hanum hilang selera. Bayangannya tentang Sukmo yang asik dan cuek sirna. Sukmo lebih kecewa lagi apalagi mengetahui Hanum hendak mengundurkan diri jadi wartawan, profesi yang dia kagumi dari perempuan itu. Dari sekedar ingin mendapatkan komitmen cinta Hanum, Sukmo bertekad untuk membatalkan keinginan Hanum mundur. Dia punya berita besar untuk dijadikan liputan utama oleh Hanum. Tetapi berita besar itu justru membuat Sukmo harus berhadapan dengan ambisi Kemal, reputasi Farid Cahyadi, kepercayaan Belo dan bahkan persahabatannya dengan Nadya (Enzy Storia) yang adalah pacar Andre.

Menurut saya,
Film ini cukup mewakili apa yang sering kita lihat di lini masa. Tentang twit-twit galau, gombal, #pencitraan, trending topics, dan sebagainya. Ketika kisah cinta Hanum dan Sukmo terseret ke ranah politik, masalah mengerucut pada persoalan "trending topics" yang melibatkan mereka dengan Kemal, Belo, dan Arif Cahyadi. Sementara tokoh-tokoh lain seperti rekan kerja Sukmo di Warnet Belo, tampak sebagai perusuh saja. Ada yang hanya sibuk main poker, ada juga yang minim bicara dan kerjanya hanya memandangi Sukmo. 


Tapi jika ditanya film ini bagus atau tidak, menurut saya, ini tontonan wajib pengguna jejaring sosial! Juga aman ditonton oleh remaja dibawah 17 tahun. hihi.. Selamat menonton :)




Jan 17, 2012

#HelpSokolaMks

Ruma Sokola Makassar adalah Sekolah alternatif yang didirikan tahun 2004 oleh sejumlah relawan untuk menampung anak-anak putus sekolah di kawasan Pesisir Mariso. Pesisir Mariso adalah bagian dari Kecamatan Mariso yang merupakan bagian dari 14 Kecamatan di Kota Makassar, yang terletak kurang lebih 2 km di sebelah Selatan Ibukota Makassar. Letak Kecamatan Mariso berbatasan dengan:

Sebelah Utara    : Kecamatan Ujung Pandang
Sebelah Timur : Kecamatan Mamajang
Sebelah Selatan : Kecamatan Tamalate
Sebelah Barat    : Selat Makassar

Wilayah Kecamatan Mariso dengan luas 1,82 Km² terbagi dalam 9 Kelurahan (6 Kelurahan berada di wilayah pesisir dan selebihnya berada ke arah pinggir kota)

Kurikulum yang digunakan di Ruma Sokola tidak mengacu pada kurikulum biasa yang digunakan di sekolah-sekolah formal. Di Ruma Sokola, ada beberapa kelas. Kelas Playgroup untuk anak 4 sampai 6 tahun, Kelas Literasi (Baca, Tulis, Hitung) untuk anak usia 6 tahun ke atas, Kelas Bahasa Arab (Mengaji), dan Kelas Keterampilan Komputer untuk anak belasan tahun.

Sejak tahun 2005, Ruma Sokola menerima anak peserta Pendidikan Usia Dini, serta melaksanakan berbagai program pendidikan lanjutan untuk anak‐anak dan remaja pesisir Mariso seperti layanan kursus komputer, fotografi, film, teater, musik, tari anak, pelatihan menulis dan sebagainya.

Saat ini, Ruma Sokola sedang mencari lokasi lain untuk kelangsungan pendidikan anak-anak di daerah pesisir Mariso. Karena lokasi yang ditempati saat ini berstatus dipinjamkan dan pemilik tanah memiliki rencana lain untuk tanahnya. Pemilik tanah awalnya meminta Ruma Sokola untuk pindah pada Desember 2011 lalu. Namun setelah bermusyawarah, pemilik memberi kelonggaran hingga Mei 2012.

Sekarang, tim Sokola bersama beberapa relawan Sokolaers sedang mengumpulkan
anggaran untuk biaya pemindahan lokasi sokola yang baru. Karena anak-anak di Ruma Sokola juga berhak untuk menikmati pendidikan seperti anak-anak yang lain. Mari kita bantu mereka, banyak cara untuk membantuUntuk info yang lebih detail bisa menghubungi:
Habibie : o81242249056
 Evi : 081355505895
iQko : 085255400216

Atau kunjungi Blog 


SOS, Save Our Sokola Pesisir!!

Jan 5, 2012

Anakku, Nyanyi Lagu Anak Yuk!


mungkin inilah rasanya rasa suka pada dirinya
sejak pertama aku bertanya facebook-mu apa nomermu berapa
mungkin inilah rasanya cinta pada pandang pertama
senyuman manismu itu buat aku dag dig dug melulu
nanti aku follow twitter-mu aku tunggu retweet-mu
agar aku tahu sukakah kamu kepadaku

Coboy Junior - Sumber: Google.co.id
Pernahkah anda melihat 4 orang anak laki-laki yang masih SD menyanyikan lagu dengan lirik ini? Ya, mereka adalah Coboy Junior (Iqbal, Bastian, Ryzki, dan Alfaro). Ketika pertama kali menyaksikan mereka tampil di acara musik di tv, awalnya saya kagum. “Oh, industri musik sudah kembali berpihak pada lagu anak-anak”, begitu pikir saya waktu itu.
Tapi serta merta saya kaget saat menyimak lirik lagu tentang cinta pandangan pertama, tentang rasa deg-degan melihat senyuman sang pujaan hati, yang dinyanyikan oleh anak-anak umur 12 tahun.. 

Sebagai orang tua yang punya anak, saya cemas. Dengan mudahnya anak-anak menyanyikan lagu orang dewasa. Lirik lagu yang bercerita tentang jatuh cinta pada pujaan hatinya, atau sakit hati pada pasangannya, begitu cepat dihapal dan dinyanyikan oleh anak-anak sekarang. Berbeda ketika saya masih kecil. Deretan penyanyi cilik silih berganti menghias layar televisi dengan lagu-lagu yang sangat mudah dicerna oleh anak seperti saya. Trio Kwek Kwek dengan lagu "Katanya", Enno Lerian dengan lagu "Du di dam", Bondan Prakoso dengan "Si Lumba-lumba", dan masih banyak lagi penyanyi cilik yang menyanyikan lagu sesuai umurnya, dan mengandung unsur edukasi untuk anak-anak lain yang mendengar dan turut menyanyikannya.

Padahal lagu adalah media untuk menyampaikan pesan. Pesan yang ada dalam lagu dengan mudah diserap oleh anak-anak.  Bagi bayi pun, lagu dan nyanyian adalah cara mudah untuk merekam banyak kosakata di benaknya. Setiap anak berhak mendengarkan lagu yang sesuai dengan umur mereka. Lagu yang menyampaikan pesan moral, lagu tentang keceriaan masa kanak-kanak, lagu tentang kekaguman pada ciptaan Tuhan, dan masih banyak tema lain yang pantas dijadikan lirik lagu untuk anak. Lalu, apa yang harus kita lakukan sebagai orang tua? Saya pribadi melakukan hal-hal berikut untuk anak saya.

Fadel main piano, Ummi nyanyi yaa.. :D

1. Sering memperdengarkan lagu anak untuk Fadel. Lagu-lagu tersebut saya peroleh dengan membeli CD/DVD lagu anak, mendownload di marinyanyi.com, atau beberapa website yang menyediakan lagu anak gratis untuk didownload dan memperdengarkannya kapan saja Fadel mau.

2.  Fadel hanya boleh menonton acara TV yang sesuai dengan umurnya. Misalnya: Upin Ipin, si Bolang, Laptop si Unyil, dll. Selebihnya, matikan TV atau orang dewasa yang ada di rumah boleh menonton acara dewasa saat Fadel tidak ikut nonton.

3. Tak ada sinetron. Tak ada lagu cinta-cintaan. Tak ada adegan kekerasan. Saya bersyukur karena saya termasuk ibu rumah tangga yang tidak senang nonton sinetron. Alasannya? Saya tidak senang dibuat penasaran berkepanjangan. Hehehe..

4. Saya tidak membiasakan Fadel menonton TV sendirian. Selalu saya temani, jika tayangan TV belum layak ditonton anak seumur Fadel, saya mengganti channel TVnya dengan acara yang lebih baik. Atau saya menggantinya dengan memutarkan koleksi DVD anak.

5. Saat bermain, kami sering bernyanyi bersama. Menyanyikan lagu anak tentunya. Walaupun Fadel ngomongnya masih sepotong-sepotong, tapi Fadel menikmati saat-saat bernyanyi. Kelak, begitu mendengar potongan melodi dan irama lagu yang telah kami nyanyikan bersama, rekaman itu akan keluar dengan sendirinya dari mulut Fadel.

Yuk, ajak anak-anak kita untuk nyanyi lagu mereka. Lagu anak-anak. Dengan ceria, riang, gembira :)





Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...