Jan 5, 2017

Tips Memilih Sekolah Yang Baik Untuk Anak (Part 1)

Tahun 2017 belum genap sepekan. Libur sekolah belum usai. Semester baru pun belum juga mulai. Namun di bulan Januari biasanya pendaftaran siswa baru sudah dibuka.  Orang tua yang anaknya akan memasuki usia TK, SD, SMP, bahkan SMA tentu udah mulai memilih sekolah yang terbaik untuk buah hati tersayang. Gak ada sanggahan, pendidikan adalah prioritas utama orang tua bagi anaknyaLalu di tengah banyaknya pilihan sekolah, mulai dari sekolah negeri, sekolah swasta umum, sekolah Islam Terpadu, sekolah International, bagaimana cara memilih sekolah yang baik untuk anak?
Tips Memilih Sekolah Yang Baik Untuk Anak
Melalui artikel ini, saya akan berbagi pengalaman saat memilih TK dan SD untuk Fadel, anak saya. Awalnya, saya sempat kebingungan karena banyaknya sekolah yang menawarkan program-program terbaik mereka melalui brosur,  spanduk dan baliho-baliho. Namun ada beberapa prioritas, hal-hal yang menjadi pertimbangan saya.



Salah Satu Brosur dari Sekolah
Reputasi Sekolah
Saya mulai mengumpulkan informasi dari brosur-brosur, internet, dan bertanya ke teman-teman yang anaknya sudah lebih dulu bersekolah di situ. Saya menggali informasi mengenai perkembangan sekolah dari tahun ke tahun. Rekomendasi dari orang tua siswa adalah testimoni jujur yang memberikan gambaran mengenai reputasi sekolah.

Pembentukan karakter anak adalah kolaborasi antara lingkungan rumah dan sekolah
Saya juga berselancar di internet, mencari informasi sebelum survey langsung ke sekolah. Ada beberapa sekolah yang aktif meng-update berita mengenai kegiatan sekolah di website dan social media. Dari hasil browsing, saya juga membaca beberapa postingan blog dari Mom Blogger yang menuliskan pengalamannya saat survey sekolah untuk buah hati. Ini sangat membantu.

Biaya
Dari brosur pendaftaran siswa baru biasanya dicantumkan biaya pendidikan. Uang pangkal, biaya pendidikan selama 1 tahun, SPP 1 bulan pertama, dan uang seragam biasanya dibayarkan di awal. Lalu bagaimana dengan biaya bulanan. Selain SPP, biasanya ada biaya ekstrakurikuler, catering, penitipan anak, transportasi sekolah, dll. Ini harus sesuai dengan isi dompet kami, orang tua. Kami gak bisa memaksakan sekolah mahal namun gak mampu membayar uang bulanannya.

Sekolah yang baik mengajarkan ke-bhineka-an. Unity in Diversity
Bagi saya, mahal tidak menjamin kualitas. Saya juga memperhatikan sarana dan prasarana pendukung. Apakah biaya yang kami keluarkan sebanding dengan besar dampak yang bisa diberikan sekolah bagi perkembangan kecerdasan dan karakter Fadel.

Hasil karya anak adalah kebanggaan orang tua
Biaya ringan juga tidak membuat saya buru-buru tergiur. Saya mengecek lagi apakah ada biaya tambahan atau biaya tak terduga. Bagaimana dengan biaya outing, biaya family day, biaya pentas seni, dll. Semua harus diperhitungkan dan disesuaikan dengan kemampuan finansial saya dan suami.

Alam adalah tempat belajar
Jarak antara Rumah dan Sekolah
Lokasi sekolah memang menjadi salah satu pertimbangan penting. Kalau anak capek di jalan, tentunya jadi kurang fokus saat belajar di sekolah. Pulangnya, Fadel masih butuh bermain dengan teman sebaya, istirahat, dan bercengkerama bersama kami orang tuanya.

Namun saat masuk SD, jarak dari rumah ke sekolah lumayan jauh. Tempat tinggal kami di daerah Sudiang. Sekolahnya di bilangan Tamalanrea, sekitar 6 kilometer dari rumah.

Mungkin melewati puluhan SD. Namun karena banyak pertimbangan lain, sehingga saya dan suami serta dibarengi dengan rasa nyaman Fadel di sekolah ini, memutuskan untuk mendaftar di sekolah ini.

Survey Sekolah
Saya dan suami meluangkan waktu satu hari untuk survey ke beberapa sekolah pilihan, yang kami prediksi cocok untuk Fadel. Tentunya melibatkan Fadel saat berkunjung dan membiarkannya bereksplorasi di sana, menanyakan bagaimana perbandingan sekolah yang telah ia datangi. Yang mana menurutnya nyaman.

Sekolah yang baik, melatih kemandirian anak.

Apa aja yang menjadi concern saya saat melakukan survey langsung ke sekolah? Ulasan lengkapnya akan saya tuliskan di artikel berikutnya.

To be continued..

16 comments:

  1. Ihhh gemes bgt liat kambing nyusu itu.. mana warnanya putih gitu. Unyu2.. #salahfokus

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe.. Bersih banget kambingnya ya Mba :D
      Terimakasih udah berkunjung :)

      Delete
  2. Sebelum memilih SDIT buat anak-anak lima tahun yang lalu saya juga survey ke beberapa sekolah dulu.Selain jarak,biaya juga menjadi pertimbangan.Ada sih SD bagus di komplek.Tinggal naik sepeda.Tapi biaya masuknya seharga sebuah sepeda motor saat itu.Jadi meski dekat SD bagus twrsebut tidak masuk list.Apalagi anakku dua dan hanya selisih setahun.Jadi cari yang bagus tapi harganya yang sesuai kantong meski harus antar jemput.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kadang biaya juga tidak menjamin kualitas atau kenyamanan anak di sekolah itu ya Mba. Anak saya juga sekolahnya agak jauh. Sekitar 7 km dari rumah. Tapi alhamdulillah Fadel senang :)

      Delete
  3. Sekolah yang terlalu jauh memang bikin anak jadi capek juga ya. Kreativitasnya banyak juga ya, mba. Semoga Fadel makin pintar ya, mba :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini hasil karya Fadel dan temen-temen TKnya yang dipajang saat event performance day di sekolahnya. Makasih Aunty Nita :)

      Delete
  4. Kalau saya krn anak msh kecil mungkin hal pertama jarak dna biaya hehe
    TFS

    ReplyDelete
  5. Sedja tahun ini lulus TK, tapi belum lanjut SD karena umurnya masih jauh blasss dari 7 tahun. Dia maunya kursus-kursus dulu, kursus bahasa Inggris salah satunya. Ortunya pengen jalan-jalan bareng dulu hahahaha.. nanti tahun depan baru masuk SD.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kangen Adek Sedja :-*
      Iya sekarang wajib 7 tahun ya masuk SD. Kalo Jalan-jalan ke Makassar, kabari yaa..

      Delete
  6. Salam untuk Fadel kak ndy :)
    Banyak dan bagus2 hasil karyanya 👍👍👍😍😍😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih Kk Evi, salamnya akan disampaikan..
      Hasil karya anak TK lucu-lucu yaa :)

      Delete
  7. Harus selalu memilih pendidikan yang terbaik untuk anak

    ReplyDelete
  8. Mak, saya dulu masuk SD Negri. Sekolahnya deket banget dari rumah. Terus saya manja gitu, kalau hujan minta gendong ke sekolah. Jadi mungkin jarak yang terlalu dekat juga harus dipertimbangkan heheheheee.

    ReplyDelete
  9. nyari sekolah memang nggak mudah ya mba . Tapi kalau dapat yang terbaik langsung deh suka

    ReplyDelete
  10. kalau saya, pertimbangan pertama memilih sekolah untuk anak adalah jarak. Soalnya ini akan ditempuh sehari-hari oleh anak. Alhamdulillah, selama ini gak ada masalah dengan jarak.

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkunjung dan berkomentar ke blog ini. Pastikan mengisi kolom nama dan url blog agar saya bisa berkunjung balik ke blog teman-teman semua :)

Oiya, diharapkan tidak mencantumkan link hidup di dalam kolom komentar ya. Jika terdapat link hidup dalam komentarnya, mohon maaf akan saya hapus. Harap maklum.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...