Oct 20, 2011

Kaulah, Ayah (Untuk Seorang yang Memanggilku: Nak)

Terinspirasi dari lagu ‘Dance with My Father' by Luther Vandross

sumber: google.com
Kau adalah penyanyi, penari dan pendongeng terhebat yang telah menjadikan aku
Dengan kasihmu, sayangmu, sabarmu, lemah lembutmu.
Kau adalah pe-ninabobo yang selalu membawaku bermimpi indah
Dengan lagu cinta, lirik mesra, bersuara merdu dengan melodi yang menidurkanku lelap.
Kaulah lelaki yang selalu hadir menghibur setiap gundah,
Menceritakan lelucon untuk membangkitkan renyah tawa.


Kaulah lelaki yang membekaliku dengan iman dan ilmu,
Mendidikku dengan caramu yang baru kumengerti setelah kau tertidur lama sekali
Saat senyum terakhirmu begitu manis dan membentuk sungai air mata di pipiku
Membangun kepedihan, kerinduan, kedukaan, kehilangan, ketakutan
Akan panjangnya hari tanpa kau.
Berat.

Semacam malam pekat, langit gelap, pengap,
Sendiri dalam hujan deras, petir, dan kilat.
Bersama itu pula derasnya hujan air mata
Dan gemuruhnya ombak di dada

if i could get another chance, another walk, another dance with him
i’d play a song that would never, ever end

Jika Aku punya kesempatan lain, menari lagi denganmu, Ayah
Aku akan
menyanyikan sebuah lagu yang tak akan pernah berakhir



Kini, ketakutan itu berubah kekuatan
Kekuatan untuk membangun cita-cita seindah cerita dongeng-dongengmu dulu
Seromantis nyanyian-nyanyianmu, semerdu suaramu, seindah lirik-lirik lagu yang sering kau lantunkan di malam-malamku.

Jakarta, 17 Oktober 2011
Ndy_


Keterangan: Bait yang dicetak miring adalah  penggalan lirik lagu Dance with My Father' oleh Luther Vandross

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung dan berkomentar ke blog ini. Pastikan mengisi kolom nama dan url blog agar saya bisa berkunjung balik ke blog teman-teman semua :)

Oiya, diharapkan tidak mencantumkan link hidup di dalam kolom komentar ya. Jika terdapat link hidup dalam komentarnya, mohon maaf akan saya hapus. Harap maklum.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...