Jan 5, 2012

Anakku, Nyanyi Lagu Anak Yuk!


mungkin inilah rasanya rasa suka pada dirinya
sejak pertama aku bertanya facebook-mu apa nomermu berapa
mungkin inilah rasanya cinta pada pandang pertama
senyuman manismu itu buat aku dag dig dug melulu
nanti aku follow twitter-mu aku tunggu retweet-mu
agar aku tahu sukakah kamu kepadaku

Coboy Junior - Sumber: Google.co.id
Pernahkah anda melihat 4 orang anak laki-laki yang masih SD menyanyikan lagu dengan lirik ini? Ya, mereka adalah Coboy Junior (Iqbal, Bastian, Ryzki, dan Alfaro). Ketika pertama kali menyaksikan mereka tampil di acara musik di tv, awalnya saya kagum. “Oh, industri musik sudah kembali berpihak pada lagu anak-anak”, begitu pikir saya waktu itu.
Tapi serta merta saya kaget saat menyimak lirik lagu tentang cinta pandangan pertama, tentang rasa deg-degan melihat senyuman sang pujaan hati, yang dinyanyikan oleh anak-anak umur 12 tahun.. 

Sebagai orang tua yang punya anak, saya cemas. Dengan mudahnya anak-anak menyanyikan lagu orang dewasa. Lirik lagu yang bercerita tentang jatuh cinta pada pujaan hatinya, atau sakit hati pada pasangannya, begitu cepat dihapal dan dinyanyikan oleh anak-anak sekarang. Berbeda ketika saya masih kecil. Deretan penyanyi cilik silih berganti menghias layar televisi dengan lagu-lagu yang sangat mudah dicerna oleh anak seperti saya. Trio Kwek Kwek dengan lagu "Katanya", Enno Lerian dengan lagu "Du di dam", Bondan Prakoso dengan "Si Lumba-lumba", dan masih banyak lagi penyanyi cilik yang menyanyikan lagu sesuai umurnya, dan mengandung unsur edukasi untuk anak-anak lain yang mendengar dan turut menyanyikannya.

Padahal lagu adalah media untuk menyampaikan pesan. Pesan yang ada dalam lagu dengan mudah diserap oleh anak-anak.  Bagi bayi pun, lagu dan nyanyian adalah cara mudah untuk merekam banyak kosakata di benaknya. Setiap anak berhak mendengarkan lagu yang sesuai dengan umur mereka. Lagu yang menyampaikan pesan moral, lagu tentang keceriaan masa kanak-kanak, lagu tentang kekaguman pada ciptaan Tuhan, dan masih banyak tema lain yang pantas dijadikan lirik lagu untuk anak. Lalu, apa yang harus kita lakukan sebagai orang tua? Saya pribadi melakukan hal-hal berikut untuk anak saya.

Fadel main piano, Ummi nyanyi yaa.. :D

1. Sering memperdengarkan lagu anak untuk Fadel. Lagu-lagu tersebut saya peroleh dengan membeli CD/DVD lagu anak, mendownload di marinyanyi.com, atau beberapa website yang menyediakan lagu anak gratis untuk didownload dan memperdengarkannya kapan saja Fadel mau.

2.  Fadel hanya boleh menonton acara TV yang sesuai dengan umurnya. Misalnya: Upin Ipin, si Bolang, Laptop si Unyil, dll. Selebihnya, matikan TV atau orang dewasa yang ada di rumah boleh menonton acara dewasa saat Fadel tidak ikut nonton.

3. Tak ada sinetron. Tak ada lagu cinta-cintaan. Tak ada adegan kekerasan. Saya bersyukur karena saya termasuk ibu rumah tangga yang tidak senang nonton sinetron. Alasannya? Saya tidak senang dibuat penasaran berkepanjangan. Hehehe..

4. Saya tidak membiasakan Fadel menonton TV sendirian. Selalu saya temani, jika tayangan TV belum layak ditonton anak seumur Fadel, saya mengganti channel TVnya dengan acara yang lebih baik. Atau saya menggantinya dengan memutarkan koleksi DVD anak.

5. Saat bermain, kami sering bernyanyi bersama. Menyanyikan lagu anak tentunya. Walaupun Fadel ngomongnya masih sepotong-sepotong, tapi Fadel menikmati saat-saat bernyanyi. Kelak, begitu mendengar potongan melodi dan irama lagu yang telah kami nyanyikan bersama, rekaman itu akan keluar dengan sendirinya dari mulut Fadel.

Yuk, ajak anak-anak kita untuk nyanyi lagu mereka. Lagu anak-anak. Dengan ceria, riang, gembira :)





13 comments:

  1. mereka menyanyikan lagu dewasa? tunggu dulu, perhatikan lagu Jari-jari Cantik dari Musikal Laskar Pelangi, itu juga lagu 'dewasa' yg dinyanyikan anak berumur 12-13 tahun lo.

    sebetulnya anak umur segitu sudah bisa jatuh cinta meski belum tau cinta itu apa. karena itu penggambaran lagu2 cinta harus sesuai dengan alam pemikiran mereka. saya setuju bahwa lirik lagu yg dipaparkan Ndy di atas itu tidak baik, namun bukan berarti mereka tidak boleh mengeksplorasi perasaan cinta sesuai usia mereka bukan?! :D

    ReplyDelete
  2. @Om Brad: Cinta kepada Tuhan, kepada Ayah Ibu, kepada keindahan alam, iya. Tapi cinta-cintaan yang serupa keong racun, yg dikirim ke alamat palsu, sampai kekasih gelap? seram utk saya yang punya anak..

    ReplyDelete
  3. @Om Brad: Terima kasih sudah berkunjung :)

    ReplyDelete
  4. Pernah nonton video klip aslinya di youtube. Addeh! Rame orang ribut di sana. Ribut masalah liriknya yang ndak cocok sama anak-anak.

    Saya lebih ngefans sama lagu-lagunya Joshua, Maissy, sama Chikita ;D
    Memang sih bagus tawwa suaranya itu anak-anak CJ, coba liriknya lebih 'anak-anak' lagi.

    ReplyDelete
  5. @Mama Rani: iya, bagus suaranya, keren gayanya. tapi menjurus ke ABG mi..

    ReplyDelete
  6. keliatannya pemerintah harus tegas masalah beginian... kasian anak2..
    -_-

    ReplyDelete
  7. Aanku91 dan Kak Zepe: Terima kasih telah berkunjung.. Salam kenal :)

    ReplyDelete
  8. eksploitasi anak di jaman industri kapitalis

    ReplyDelete
  9. Produsernya juga kurang kerjaan tuh, dan seharusnya ada lembaga yg mengawasi yg beginian. KOMNA anak ke mana ya?

    ReplyDelete
  10. @tidar & @rotyyu: terima kasih sudah berkunjung, salam kenal :)

    ReplyDelete
  11. Wah sangat menarik, apalgi sekarang jamannya edan mbak,.. MAsa Anak kecil lagunya cinta-cintaan semua ditambah lagi sinentron yang jelas-jelas tidak mendidik, saya jadi bingun pas anak saya nanyain pacar itu apa,.. masih kelas 5 sd lagi

    ReplyDelete
  12. Menarik, mirip dengan masalah dengan anak-anak kecil yang ada di Pontianak, ternyata masalahnya da kurang promosi lagu anak yang sesuai pada umurnya, mana Lelaki Kardus bikin rusuh lagi

    ReplyDelete
  13. Tulisannya bagus... bermanfaat untuk orang tua apa lagi para mahmud :D (y)

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkunjung dan berkomentar ke blog ini. Pastikan mengisi kolom nama dan url blog agar saya bisa berkunjung balik ke blog teman-teman semua :)

Oiya, diharapkan tidak mencantumkan link hidup di dalam kolom komentar ya. Jika terdapat link hidup dalam komentarnya, mohon maaf akan saya hapus. Harap maklum.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...