Showing posts with label Fadel. Show all posts
Showing posts with label Fadel. Show all posts

Jul 14, 2018

7 Tips Sebelum Membolehkan Anak Menggunakan Gadget

Fadel adalah satu dari jutaan anak di dunia ini yang terlahir dengan kemudahan teknologi. Kemudahan aktifitas sehari-hari sangat terbantu dengan perkembangan teknologi yang kian pesat. Informasi tentang sekolah dan perkembangan anak di sekolah dengan mudah bisa saya peroleh dari ibu guru melalui sosial media dan aplikasi chat. Bahkan bisa realtime. Fadel kalo mau mengulang hapalan, biasanya saya putarkan youtube, jadi lebih cepat lancar hapalannya. Namun di sisi lain, Fadel sudah mulai mengenal game di gadget dan mencari sendiri video-video di youtube yang ia sukai.




Sebagai orang tua, kekhawatiran terhadap paparan pornografi dan kekerasan yang merajalela di berbagai game dan video tentu bikin was-was ketika anak menggenggap gadget. Kemudian timbul pertanyaan, apakah benar anak butuh gadget? Apakah orang tua salah ketika anak menggunakan gadget? Sebaliknya, apakah anak akan menjadi kudet (kurang update) ketika tidak menggunakan gadget? Bagaimana jika anak sudah terlanjur kecanduan gadget? Pertanyaan-pertanyaan ini sudah lama banget menjadi dilema bagi saya ketika membolehkan Fadel bermain gadget.

Mar 7, 2018

Mengajak Fadel Belajar Mandiri bersama Rumah Juara

Sebagai seorang ibu, memotivasi Fadel untuk giat belajar itu bisa dibilang susah-susah gampang. Harus punya kiat khusus biar Fadel tertarik dan merasa nyaman mempelajari materi pelajaran. Apalagi di era sekarang ini, anak sudah sangat familiar dengan gadget dibanding membaca buku cetak keluaran sekolah. Begitu pula dengan teman-teman sebaya Fadel, saya lihat sudah menjadikan gadget sebagai alat permainan sehari-hari. Sehingga mau tidak mau, suka atau tidak suka, orang tua seperti saya akan sangat sering mendengar rengekan anak yang meminta gadget.


Nov 30, 2017

Family Art Competition Bersama Faber Castell: Bukan Lomba Mewarnai Biasa

Fadel mulai menampakkan kecintaannya pada kreatifitas sejak masih balita. Dia gak suka hal-hal yang monoton. Dia lebih suka belajar dengan mempraktekkan sendiri, sehingga memahami sesuatu dari hasil dia menggali dan menemukan sendiri. Namun kegiatan yang mengasah kreatifitasnya makin berkurang dengan adanya gadget yang kian menjadi candu. Kegiatan kami sebagai orang tua juga juga semakin beragam, sehingga quality time mulai berkurang.



Oct 9, 2017

Family Time Seru Saat Weekend, Gak Harus Mahal

Saya sering merasa bersalah, menghabiskan banyak waktu dengan rutinitas pekerjaan di luar rumah sehingga waktu untuk Fadel jadi berkurang. Senin sampai Jumat sebagian besar dihabiskan dengan pekerjaan. Sehingga komitmen saya dan suami, Akhir pekan adalah hari wajib bersama keluarga. Atas alasan ini pula lah, saya dan suami sepakat untuk menyekolahkan Fadel di sekolah yang liburnya Sabtu Minggu juga. Jadi bisa banyak waktu di akhir pekan bersama keluarga.

Aug 21, 2017

Semarak 17 Agustus di SDIT Mutiara

Bulan Agustus selalu identik dengan ramai peringatan HUT Proklamasi Republik Indonesia. Selain upacara bendera di tanggal 17 Agustus, ada banyak lomba yang digelar dengan penuh suka cita. Mulai dari lomba antar RT, lomba antar sekolah, lomba di mall-mall, hingga lomba di social media pun ramai dan pesertanya dengan semangat 45 berpartisipasi aktif mengikuti lombanya.

Semarak 17 Agustus di Sekolah Fadel.

Apr 13, 2017

Tips Memilih Sekolah Yang Baik Untuk Anak (Part 3 - end)


Tahun ajaran baru semakin dekat. Masa pendaftaran siswa baru pun sudah mulai dibuka. Beberapa sekolah membuka pendaftaran sejak Januari dan biasanya pendaftaran ditutup saat kuota terpenuhi. Tulisan ini adalah lanjutan dari dua tulisan saya sebelumnya tentang pengalaman saya memilih sekolah yang baik untuk anakMudah-mudahan postingan ketiga ini (dan postingan sebelumnya), bisa memberi manfaat bagi para orang tua sebagai bahan pertimbangan sebelum memilih sekolah untuk anak.

Baca Juga: Tips Memilih Sekolah yang Baik Untuk Anak (Part 1)

Tips Memilih Sekolah Yang Baik Untuk Anak (Part 3 - end)
Beberapa hal yang saya amati saat survey ke sekolah, adalah sistem belajar di sekolah itu. Termasuk bagaimana Reward and Punishment diterapkan.

Mar 14, 2017

5 Tips Mendampingi Anak Menghadapi Ujian Sekolah

Biasanya informasi dari guru kelasnya Fadel mengenai jadwal Ulangan Tengah Semester (UTS) itu dikabarkan melalui surat beberapa hari sebelum penyelenggaraan ujian. Sebelum surat diserahkan, biasanya gurunya ngaasih kabar ini melalui whatsapp. Kalau udah dengar info tentang ujian Fadel, saya makin memutar otak biar bikin Fadel tetap semangat belajar untuk menghadapi ujian sekolah. Sebelum Fadel cerita sendiri, saya tetap berlagak pura-pura gak tahu info ini.  Sepulang sekolah biasanya saya iseng bertanya ke Fadel tentang keseruan di sekolah. Dengan memancing Fadel untuk bercerita, dia akan semangat untuk menceritakan kegiatan apa aja yang dia lakukan di sekolah termasuk menyerahkan surat dari bu guru yang berisi jadwal UTS.


Tips Mendampingi Anak Menghadapi Ujian Sekolah - NdyPada.com

Feb 14, 2017

Fun Family Time di Pandora The Board Game Cafe

Board Game Vs Zombie Game

Beberapa hari yang lalu, saya dan suami ngobrol tentang ketertarikan Fadel terhadap game digital. Game yang menurut kami membuat pemainnya menjadi seperti zombie. Minimnya  interaksi dengan orang terdekat, menjadi alasan kami untuk concern mengurangi aktifitas game di depan laptop atau hp untuk Fadel. Saya dan suami akhirnya memutar otak mencarikan jenis permainan yang cocok untuk Fadel. Yang bisa buat happy tapi juga ada unsur belajarnya. Dan yang terpenting adalah interaksi dengan manusia. Bukan melulu berhadapan dengan laptop atau smartphone. Bermain lego adalah salah satunya. Tapi ya manusiawi, kadang Fadel merasa bosan dengan permainan ini.

Fadel sudah kami perkenalkan ular tangga dan monopoli. Permainan ini, di masa kecil saya, sering dimainkan bersama teman dan saudara saat senggang. Ular tangga dan monopoli adalah dua board game yang udah jadul banget. Fadel suka maininnya. Tapi karena udah sering dimainkan, Fadel jadi bosan dan mencari alternatif game lain. Ujung-ujungnya minta game digital di hp atau laptop lagi.

Ya, board game memang masih kurang populer di Indonesia. Berbeda dengan di Amerika. Board game adalah permainan yang sangat digemari oleh tua dan muda, pria dan wanita. Perkembangan board game di negeri paman sam sangatlah pesat. Hingga saat ini ada sekitar 83.000-an game terdaftar dari 22.000-an designer dan 16.000-an publisher board game. Actor Hollywood pun gemar bermain board game.

Apa itu Board Game Café?
Hingga saya iseng mencari informasi tentang board game dan bertemulah saya dengan Pandora The Board Game  Café di instagram. Café yang selain menawarkan makanan dan minuman, juga menyediakan board game untuk dimainkan bersama sahabat dan keluarga. Café ini berbeda dengan café konvensional lainnya. Café ini mulai beroperasi di bulan Mei 2016 lalu dan merupakan board game cafe pertama di Makassar. Foto-fotonya di instagram mengundang banget untuk dikunjungi.



Akhirnya Jumat malam kemarin, bersama Fadel dan ayahnya, kami memutuskan untuk makan malam di Pandora yang belokasi di Jalan Sungai Saddang No. 41D, Makassar. Tiba di sana, Fadel langsung excited melihat lemari yang penuh dengan board game, juga pengunjung café yang di hadapannya sudah terhampar aneka board game.



Kami memilih meja paling belakang dekat tangga menuju ke lantai dua. Staf café menyambut kami dengan menyodorkan 2 buku menu. Satu menu makanan minuman, dan satunya lagi adalah menu board game. Suami saya memilih menu makanan dan minuman, sementara saya bingung dengan menu board game-nya. Buanyaaaaak! Kata staf cafenya, ada ratusan board game di sini.

Gak mau kelamaan bingung, saya bertanya. Game apa yang cocok untuk kami bertiga, khususnya untuk Fadel. Staf café memanggil Game Master-nya Pandora, yang juga owner dari café ini. Namanya Mas Sandy. Pria Chinese ini memperkenalkan 3 game yang cocok untuk kami.

Family time seru di Pandora The Board Game Cafe
Yang pertama adalah Geistes Blitz atau lebih familiar disebut Ghost Blitz. Games ini melatih berpikir cepat serta motorik. Cara bermainnya cukup mudah, yaitu membantu hantu menemukan barang yang tepat untuk dihilangkan, sesuai petunjuk kartu. Cocok untuk dimainkan bersama Fadel yang berusia 7 tahun.

Games kedua yang tak kalah serunya adalah King of Tokyo. Permainan ini bisa dimainkan oleh 2 – 6 pemain. Pemain boleh memilih ingin menjadi monster apa, dan akan saling serang memperebutkan Tokyo. Penguasa Tokyo bisa menyerang semua pemain di luar Tokyo, sementara pemain di luar Tokyo hanya dapat menyerang monster yang berada di dalam Tokyo. Saya menjadi pemain terlama di Tokyo, namun pemain yang menang adalah monsternya ayah Fadel. Fadel excited banget main game ini loh!


Board game terakhir yang kami mainkan malam itu adalah Tapple. Siapa yang masa kecilnya serupa dengan saya, sering bermain pancasila lima dasar? Di beberapa kota, permainan ini di sebut ABC lima dasar. Ya! Tapple terinspirasi dari permainan jadul ini. Kartu dipilih secara acak dan akan terpilih 1 kategori. Lalu pemain diberi kesempatan menjawab dalam 10 detik. Tekan huruf pertama jawaban, lalu dilanjutkan oleh pemain berikutnya. Bila terlambat, bom Tapple akan meledak dan pemain tersebut akan tereliminasi dari permainan.


Seru kan board gamenya? Dari pada penasaran, yuk ajak sahabat atau keluarga untuk nongkrong sambil main board game di Pandora Café. Selama ini, kalau nongkrong di café, pasti bête banget kalo nongkrongnya cuma sambil mainin smartphone atau laptop. Nah! Wajib coba datang ke Pandora Café ini. Dijamin smartphone dan laptop gak tersentuh!

Terbukti Fadel yang biasanya akan bête kalau diajak makan malam di luar. Beberapa menit pertama, dia akan sibuk mengekplor tempat itu. Menit berikutnya, saat diajak memilih makanan atau minuman, Fadel akan mainin daftar menu. Selanjutnya minta hp untuk nonton youtube. Tapi.. di Pandora Café ini semua gak terjadi. 3 jam lebih bermain board game dan dilanjutkan makan malam di sini, bener-bener family time yang berkualitas.

Pandora Café: Play, Eat, Drink!
Ngomong-ngomong soal makan, Pandora Café menawarkan banyak menu yang siap memanjakan lidah dan perut. Mulai dari snack, pasta, mie dan nasi, appetizer, dessert dan minuman yang nyegerin. Semuanya ini gak menguras isi dompet karena range harganya 15K – 50K saja.




Sepulang dari Pandora Café, saya dan suami berjanji akan mengajak Fadel kembali ke café ini. Kami masih ingin memanfaatkan board game di café ini untuk bersama-sama Fadel belajar menang dan kalah. Berlatih sportivitas. Pelajaran yang tak ditemukan dari game di komputer atau di hp. Yang paling penting yang selalu kami tanamkan ke Fadel, jangan pernah takut kalah. Kalah, kemudian bangkit. Kemenangan di masa depan pasti menanti!


Pandora The Board Game Café
Jl. Sungai Saddang No. 41 D Makassar
IG: @pandoraboardgame
Open: Selasa – Minggu, 13.00 – 23.00

Jan 18, 2017

Tips Memilih Sekolah Yang Baik Untuk Anak (Part 2)

Saya merasa tergerak untuk menuliskan ini karena pernah merasakan hectic-nya saat mencari sekolah yang terbaik untuk anak. Tidak mau buru-buru juga mendaftarkan ke sekolah yang dari luarnya kelihatan oke, karena berhubungan dengan biaya dan yang gak kalah pentingnya adalah kenyamanan Fadel di sekolah. Saya banyak mencari informasi mengenai sekolah di internet, saat itu. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat untuk para orang tua yang sedang mencari informasi bagaimana memilih sekolah yang baikTulisan ini adalah lanjutan dari sharing pengalaman saya yang saya posting sebelumnya.
Tips Memilih Sekolah yang Baik Untuk anak (Part 2)
Foto: Manasik Haji 2014 TK Islam Smart Kids - Pejaten Barat
Saat melanjutkan menulis artikel ini, sebenarnya saya seperti flashback ke kejadian tahun 2015 lalu. Saya dan suami sudah survey ke beberapa SD di Jakarta, sudah ada yang cocok juga. Kemudian ketetapan Allah mengharuskan saya hijrah ke Makassar. Fadel yang saat itu naik kelas TK B, saya harus survey TK dan SD sekaligus di Makassar. Untuk mempersiapkan SD-nya di tahun 2016 sekaligus harus segera daftar TK B saat itu. Memilih sekolah untuk anak, bagi saya dan suami bukanlah hal yang remeh. Yang penting deket dari rumah, yang penting biaya murah. Enggak! 

Jan 5, 2017

Tips Memilih Sekolah Yang Baik Untuk Anak (Part 1)

Tahun 2017 belum genap sepekan. Libur sekolah belum usai. Semester baru pun belum juga mulai. Namun di bulan Januari biasanya pendaftaran siswa baru sudah dibuka.  Orang tua yang anaknya akan memasuki usia TK, SD, SMP, bahkan SMA tentu udah mulai memilih sekolah yang terbaik untuk buah hati tersayang. Gak ada sanggahan, pendidikan adalah prioritas utama orang tua bagi anaknyaLalu di tengah banyaknya pilihan sekolah, mulai dari sekolah negeri, sekolah swasta umum, sekolah Islam Terpadu, sekolah International, bagaimana cara memilih sekolah yang baik untuk anak?
Tips Memilih Sekolah Yang Baik Untuk Anak
Melalui artikel ini, saya akan berbagi pengalaman saat memilih TK dan SD untuk Fadel, anak saya. Awalnya, saya sempat kebingungan karena banyaknya sekolah yang menawarkan program-program terbaik mereka melalui brosur,  spanduk dan baliho-baliho. Namun ada beberapa prioritas, hal-hal yang menjadi pertimbangan saya.


Nov 2, 2016

Dancow Explore The World, Jelajahi Dunia Bersama Si Kecil

Memanfaatkan hari libur dengan berkunjung ke obyek wisata bersama anak adalah kegiatan yang banyak manfaatnya. Salah satunya adalah memberikan pengalaman baru yang menyegarkan bagi anak dan membuat mereka bebas bereksplorasi. Dan tentu saja bikin anak jadi happy.

Namun kadang sulit menemukan waktu yang cocok untuk liburan bersama keluarga di luar kota atau luar negeri. Belum lagi budget kadang menjadi kendala sehingga rencana bertualang ke destinasi impian belum terlaksana.















Alhamdulillaah, Sabtu 29 Oktober 2016 lalu, setelah menghadiri Seminar Parenting dan Penerimaan Rapor di sekolah Fadel, saya dan keluarga berkesempatan hadir dalam event yang diselenggarakan oleh DANCOW EXCELNUTRI+ yaitu DANCOW EXCELNUTRI+ Explore the World di Mall Panakkukang, Makassar. Loh, liburan kok di Mall?

Oct 29, 2016

Seminar Parenting: Membentuk Karakter Anak Melalui Dongeng


Ujian Tengah Semester udah Fadel lalui beberapa pekan lalu. Sabtu pagi, 29 Oktober 2016 tadi adalah saat yang dinanti-nanti untuk tahu sejauh mana Fadel menyerap materi yang udah diajarkan sama Bu Guru selama tiga bulan di semester 1 ini. Yap! Pagi tadi adalah kali pertama Fadel terima rapor mid semester di SDIT Mutiara. Yang paling bersemangat dating ke sekolah untuk terima rapor sebenarnya adalah emaknya. Hahahaha.. Fadel juga semangat sih, tapi semangat mau ketemu temen-temennya. 

Ada yang istimewa sebelum kegiatan penerimaan rapor di SDIT Mutiara tadi. Ternyata pihak sekolah juga ngadain Seminar Parenting untuk seluruh orang tua siswa, sebagai rangkaian kegiatan penerimaan rapor. Di awal acara, Ibu Muhadirah selaku Kepala SDIT Mutiara  memberi sambutan yang menitik beratkan kepada kerjasama antara pihak sekolah dan orang tua dalam mendidik buah hati kita. Penggunaan gadget, pemanfaatannya harus tetap baik dan sesuai dengan norma agama dan akhlak. Tentu ini adalah tanggung jawab orang tua. Games, youtube, dan atau gambar-gambar yang dapat dengan mudah diakses dalam genggaman anak kita tentu berpengaruh terhadap perilakunya di sekolah. Sehingga orang tualah yang wajib mengontrol waktu penggunaan gadget, mendampingi anak saat menggunakan gadget dan memberi pengertian kepada anak. Karena kemajuan teknologi juga berpengaruh positif terhadap kreatifitas dan imajinasi anak, jika pemanfaatannya dibarengi dengan interaksi anak dengan lingkungan sekitar, termasuk pendampingan orang tua.

Sumber foto: SDIT Mutiara

Apr 18, 2016

Main Salju di Happy Date with Legendaddy Happy Winter Land - Makassar

Indonesia sebagai negara tropis, hanya ada dua musim, musim hujan dan kemarau. Ga ada musim semi apalagi musim salju. Tapi bukan berarti anak-anak di Indonesia ga bisa bermain salju, karena Nestlé Lactogrow mempersembahkan acara Nestlé LACTOGROW Happy Date with Legendaddy Happy Winter Land di Makassar yang menghadirkan arena bermain bersalju terbesar di Mall. Selain Makassar, Telah diadakan pula acara yang sama di Jakarta dan Surabaya. Selanjutnya akan diadakan di Medan pada bulan Mei mendatang.

Arena Bermain Bersalju Terbesar di Mall


Sebelum mengajak Fadel bermain salju, saya terlebih dahulu menghadiri acara  talkshow “Kebahagiaan Keluarga, Penentu Karakter dan Tumbuh Kembang Anak” yang digelar pada saat konferensi pers pembukaan “Happy Date with Legendaddy – Happy Winter Land” yang bertempat di X.O Suki & Cuisine, Lantai LG, Trans Studio Mall, Minggu siang kemarin.

Apr 1, 2012

Fadel dan Toilet Training



Ketika Fadel sudah menginjak usia 2 tahun, saya merasa inilah saat yang tepat untuk memperkenalkan tentang toilet training kepadanya. Apalagi popok sekali pakai yang sehari-hari ia gunakan selama ini, sudah sering membuat Fadel tidak nyaman. Ia bahkan sangat mahir melepas sendiri popoknya karena ketidaknyamanan itu, atau berlari menghindar saat akan saya pasangkan benda yang sering ia sebut “pes” itu.



Awalnya, sebagai ibu, saya ragu. Mampukah saya melatih Fadel hingga berhasil untuk mandiri buang air kecil dan besar di toilet? Berhasilkah saya membebaskan Fadel dari pee dan pup di celana? Dengan segala keragu-raguan itu, saya membulatkan niat, cari tahu tentang toilet training dari internet, Bismillah, dan saat itu juga saya menerapkannya pada Fadel.

Berikut rangkumannya pengalaman saya.

1.   Yakin
Seperti yang saya tuliskan di atas, niat adalah langkah awal untuk memulai toilet training. Saya harus yakin bahwa latihan ini akan berhasil. Jika tidak yakin dari awal, maka sulit pula untuk meyakinkan Fadel bahwa ia bisa mandiri pee dan pup di toilet.

2.   Pakai training pants
Training pants? Celana olahraga? Bukan.. Bukan.. Training pants adalah celana khusus untuk anak yang sedang berlatih toilet training. Training pants didesain sedemikian rupa agar ketika anak buang air, ada sensasi rasa basah di celananya, namun tidak bocor dan tidak menyebar ke mana-mana. Sehingga, ketika pee atau pup, Fadel merasa tidak nyaman karena basah, dan sejak saat itu, ia mulai bilang kalau celananya basah. Sejak itu pula, saya selalu mengingatkan pada Fadel: “Kalo mau pipis, bilang yaa..”

3.   Sabar, tegas dan konsisten
Sering-sering memberi tahu Fadel dengan kalimat “Kalo mau pipis, bilang yaa..” tampaknya mulai membuahkan hasil. Fadel selalu bilang “pee”, sedetik sebelum ia buang air kecil di training pants-nya. Waduh, kalo tiap hari begini, kapan toilet training-nya berhasil? Saya memang harus sabar, tapi tetap tegas dan konsisten dalam latihan ini.

4.   Ajak ke kamar mandi
Instruksinya harus saya ubah.
“Kalo mau pipis, ke WC yaa..”
Yap. Setelah sering diingatkan dengan kata-kata ini, Fadel akan selalu ke WC setiap mau pee dan pup. Apakah Fadel sudah berhasil menggunakan toilet? Belum! Fadel memang melakukannya di WC, tapi masih di celananya. Tapi saya harus bersyukur, sampai sejauh ini, sudah ada perkembangan dari latihan ini.

5.   Pujian
Walau Fadel belum berhasil sepenuhnya, saya selalu memberikan penghargaan berupa pujian atas setiap langkah kemajuan yang ia perlihatkan. Pujian berisi kata-kata semangat untuknya adalah hadiah karena ia mencapai suatu keberhasilan dalam hidupnya. (agak lebay sih.. hehehe..)

6.   Memberi contoh
Karena rasa ingin tahunya yang besar, Fadel punya kebiasaan selalu mau ikut setiap saya atau suami hendak ke WC. Awalnya kami segan. Tapi saya teringat, anak adalah peniru ulung! Dengan melihat contoh dari kedua orangtuanya, Fadel pasti akan segera berhasil melalui toilet trainingnya.

7.   Jangan memaksa
Ketika terjadi “kekhilafan” yang dilakukan Fadel, saya berusaha untuk tidak memarahinya atau menyalahkannya. Saya memilih untuk bilang, “lain kali pipisnya harus di toilet ya. Toilet kan tempatnya pipis!”

8.   Lihat hasilnya!
Setelah hampir dua bulan latihan intensif, Fadel sudah mahir melepas sendiri celananya saat hendak BAK atau BAB, mengatakan “pee” atau “pup”, dan bergegas ke toilet untuk melepaskan hajatnya. Tapi di setiap tidur siang dan tidur malam, Fadel masih rutin saya pasangkan popok sekali pakai. Menakjubkan bagi saya, saat menemukan, popoknya kering saat dia terbangun dan mengatakan: “pee”, lalu ia menuju toilet untuk pipis. Kadang setelah itu, ia melanjutkan tidurnya lagi. Alhamdulillah, Fadel akhirnya bisa bilang: “Selamat tinggal popok bayi!” 

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...